Kaitanya
dengan keluarga, kemajuan teknologi telah membawa berbagai perubahan terhadap
peran masing-masing anggota keluarga.
Bagi orang tua (suami &istri) kemajuan teknologi telah secara perlahan mengurangi perananya dalam keluarga. Berbagai tugas-tugas rumah tangga kini bisa diwakilkan pada alat-alat baru berteknologi canggih sehingga ia tidak perlu melaksanakanya lagi.
Pada dasarnya keluarga mempunyai
fungsi-fungsi pokok menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :Bagi orang tua (suami &istri) kemajuan teknologi telah secara perlahan mengurangi perananya dalam keluarga. Berbagai tugas-tugas rumah tangga kini bisa diwakilkan pada alat-alat baru berteknologi canggih sehingga ia tidak perlu melaksanakanya lagi.
a.
Fungsi
Edukatif.
Sebagai
suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang
pertama bagi anak.
b.
Fungsi
Sosialisasi.
Melalui
interaksi dalam keluarga anak mempelajari pola-pola tingkah laku, sikap,
keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka
pengembangan kepribadiannya.
c.
Fungsi
protektif.
Fungsi ini
lebih menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila
anak merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajakan
terhadap lingkungan.
d.
Fungsi
Afeksional.
Yang dimaksud
dengan fungsi afeksi adalah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan
dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim
emosional yang terdapat dalam keluarga, kehangatan yang terpenting bagi
perkembangan keperibadian anak.
e.
Fungsi
Religius.
Keluarga
berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak serta keluarga pada kehidupan
beragama.
f.
Fungsi
Ekonomis.
Fungsi
keluarga ini meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya.
Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk semua anggota keluarga, sehingga akan
menambah saling mengerti, solidaritas dan tanggung jawab bersama.
g.
Fungsi
Rekreatif.
Suasana
keluarga yang tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah
dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari.
h.
Fungsi
Biologis. Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis
keluarga, diantaranya kebutuhan seksual. Kebutuhan ini berhubungan dengan
pengembangan keturunan atau keinginan untuk mendapatkan keturunan dan
memperoleh pangan.
Adapun dampak yang ditimbulkan
akibat perkembangan Teknologi terhadap Keluarga yakni:
A.
DAMPAK
POSITIF
1.
Memudahkan Komunikasi dan Informasi Antar Anggota Keluarga.
Melalui perkembangan Teknologi
menggunakan jaringan komputer maupun Telephone,
kita bisa mengirim dan menerima pesan dari yang lain sampai beribu kilometer
jauhnya.
Telekomunikasi ialah proses pertukaran pesan di beberapa sistem komputer atau terminal melalui alat media seperti telepon, telegraf dan satelit. Seperti media Social Network dan E-mail yang dapat memudahkan transfer dan komunikasi dengan jarak jauh.
Telekomunikasi ialah proses pertukaran pesan di beberapa sistem komputer atau terminal melalui alat media seperti telepon, telegraf dan satelit. Seperti media Social Network dan E-mail yang dapat memudahkan transfer dan komunikasi dengan jarak jauh.
2.
Memudahkan terjadinya
Transfer of Knowledge dalam keluarga.
Perkembangan teknologi yang pesat
melalui adanya jaringan internet akan membuka kesempatan bagi anggota keluarga
dalam hal memperoleh informasi dari berbagai penjuru dunia.
Mereka akan saling menambah dan bertukar ide, gagasan dan pengetahuan sehingga menambah wawasan keluarga dalam kaitannya menuju kelangsungan hidup keluarga yang sejahtera dalam masyarakat.
Mereka akan saling menambah dan bertukar ide, gagasan dan pengetahuan sehingga menambah wawasan keluarga dalam kaitannya menuju kelangsungan hidup keluarga yang sejahtera dalam masyarakat.
3.
Sebagai Orang tua, dapat memantau pergaulan dan perkembangan
anggota keluarga.
Keluarga yang memiliki alat
komunikasi satu sama lain akan cenderung memiliki kemudahan dalam mengetahui
kondisi dan perkembangan satu-sama lain dalam rutinitas dan kesibukan mereka
masing-masing.
Orang tua juga dapat memantau sejauh mana anak-anak mereka dalam bergaul di lingkungan sosialnya, baik itu di sekolah maupun dalam masyarakat melalui Gadget dsb.
Orang tua juga dapat memantau sejauh mana anak-anak mereka dalam bergaul di lingkungan sosialnya, baik itu di sekolah maupun dalam masyarakat melalui Gadget dsb.
4.
Progress Peran Serta Wanita/ibu
dalam Mengisi Tenaga Kerja
Adanya perkembangan teknologi dan ekonomi membawa
pengaruh dimana akibat dari situasi ini adalah semakin bertambahnya jumlah
wanita yang bekerja di pabrik-pabrik, perusahaan, maupun di kantor-kantor
sebagai ladang penghasilan mereka.
Perubahan ini telah menghancurkan paham kuno tentang “laki-laki harus bekerja dan wanita harus di dapur“. Juga pepatah jawa yang mengatakan bahwa “tugas istri hanyalah macak, manak dan masak“.
Umumnya baik di pedesaan maupun di perkotaan suami dan istri sudah sama-sama bekerja. Baik itu didasarkan pada tuntutan sosial maupun karena kebutuhan ekonomi keluarga.
Perubahan ini telah menghancurkan paham kuno tentang “laki-laki harus bekerja dan wanita harus di dapur“. Juga pepatah jawa yang mengatakan bahwa “tugas istri hanyalah macak, manak dan masak“.
Umumnya baik di pedesaan maupun di perkotaan suami dan istri sudah sama-sama bekerja. Baik itu didasarkan pada tuntutan sosial maupun karena kebutuhan ekonomi keluarga.
5.
Memudahkan Seseorang dalam Mengurusi
Urusan Rumah Tangga.
Perkembangan
teknologi tidak terlepas dengan adanya barang yang bereneka ragam.
Barang-barang tersebut dapat berupa barang pemuas kebutuhan, alat-alat rumah
tangga dll. Seperti adanya mesin cuci, mesin jahit, dan Vacum Cleaner yang secara otomatis memberikan kemudahan bagi seseorang
dalam hal mengurusi urusan rumah tangga.
Hampir seluruh pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin, sehingga pekerjaan mereka akan diringankan dengan adanya mesin-mesin yang berteknologi.
Hampir seluruh pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin, sehingga pekerjaan mereka akan diringankan dengan adanya mesin-mesin yang berteknologi.
B. DAMPAK NEGATIF
1. Anak
Dengan Mudah Menerima Perilaku Yang Menyimpang
a. Kekejaman dan kesadisan
Kekejaman
dan kesadisan juga banyak ditampilkan pada komputer. Karena isi dunia
internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan berbagai macam
cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal
yang menunjukan kekejaman dan kesadisan.
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan.
Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang dimainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun.
Hal ini terjadi terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan).
Studi eksperimental menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara bermain permainan komputer dengan tingkat kejahatan di kalangan anak muda, khususnya permainan komputer yang banyak memuat unsur kekerasan dan pembunuhan.
Bahkan ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa games yang dimainkan di komputer memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibandingkan kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekalipun.
Hal ini terjadi terutama pada anak-anak. Mereka akan memiliki kekurangan sensitivitas terhadap sesamanya, memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak, dan bisa mengakibatkan dorongan kepada anak untuk bertindak kriminal seperti yang dilihatnya (meniru adegan kekerasan).
b. Sebagai Media Sosialisasi Sex
Terhadap Anak.
Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki
internet, pornografi pun merajalela. Begitu banyak situs-situs pornografi yang
ada di internet, meresahkan banyak pihak terutama kalangan orang tua yang
khawatir anak-anaknya akan mengonsumsi hal-hal yang bersifat porno.
Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.
Di internet terdapat gambar-gambar pornografi yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
Ironisnya, ada situs-situs yang memang menjadikan anak-anak sebagai target khalayaknya. Mereka berusaha untuk membuat situs yang kemungkinan besar memiliki keterkaitan dengan anak-anak dan sering mereka jelajahi.
2. Teknologi
Dapat Mengalihkan Fungsi Rekreatif dan Afektif Keluarga.
Media
komputer memiliki kualitas atraktif yang dapat merespon segala stimulus yang
diberikan oleh penggunanya. Terlalu atraktifnya, sampai membuat penggunanya
seakan-akan menemukan dunianya sendiri yang membuatnya terasa nyaman dan tidak
mau melepaskannya.
Kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games yang ada. Sehingga hal ini dapat melemahkan fungsi keluarga dalam memberikan hiburan dan kasih sayang antar anggota keluarga satu-sama lain.
Kita bisa menggunakan komputer sebagai pelepas stress dengan bermain games yang ada. Sehingga hal ini dapat melemahkan fungsi keluarga dalam memberikan hiburan dan kasih sayang antar anggota keluarga satu-sama lain.
3. Memicu Terjadinya Antisocial Behavior
Salah satu dampak yang dapat
ditimbulkan dari penyalahgunaan komputer adalah antisocial behavior. Dimana
pengguna komputer tersebut tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan
cenderung mengutamakan komputer. Selain itu, pengguna komputer tersebut tidak
peduli lagi apa yang terjadi disekitarnya, satu-satunya yang dapat menarik
perhatiannya hanyalah komputer saja.
Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya.
Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan dampak yang sangat buruk, dimana manusia akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
Orang akan menjadi lebih jarang berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya, sehingga kemampuan interpersonal dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal. Lama kelamaan, seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan orang-orang disekitarnya.
Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan menimbulkan dampak yang sangat buruk, dimana manusia akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun sosialisasi.
4. Dapat
Menimbulkan Disorganisasi Dalam Keluarga.
Disorganisasi keluarga adalah perpecahan keluarga
sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban -
kewajiban sesuai dengan peran sosialnya.
Bentuknya, bisa berupa putusnya perkawinan akibat perceraian, atau adanya gangguan dalam hal komunikasi antar – Individu sebagaimana disebut Goode dalam "Family Disorganization in Contempory Social Problems" sebagai emptyshell family atau rumah tangga hampa.
Bentuknya, bisa berupa putusnya perkawinan akibat perceraian, atau adanya gangguan dalam hal komunikasi antar – Individu sebagaimana disebut Goode dalam "Family Disorganization in Contempory Social Problems" sebagai emptyshell family atau rumah tangga hampa.
Perubahan teknologi dan ekonomi telah menyebabkan
adanya perubahan dalam keluarga baik fungsi, peran maupun status seseorang
dalam keluarga.
Kaitanya dengan disorganisasi keluarga misalnya, istri mengalami ketidakpuasan terdap perananya jika hanya diposisikan sebagai “ibu rumah tangga” saja. Keadaan seperti ini muncul karena semakin terbukanya kesempatan bagi istri untuk mengaktualisasikan dirinya pada berbagai bidang pekerjaan.
Dengan semakin terbukanya berbagai peranan bagi wanita menyebabkan adanya pertentangan satu sama lain, dalam hal ini antara suami dan istri. Sekarang dengan istri memiliki kebebasan dalam bekerja sesuai yang diinginkan maka konsekuensinya adalah muncul semacam tekanan pekerjaan, profesi dan kelompok kelas yang membedakan peranan – peranan bagi sang istri
Kaitanya dengan disorganisasi keluarga misalnya, istri mengalami ketidakpuasan terdap perananya jika hanya diposisikan sebagai “ibu rumah tangga” saja. Keadaan seperti ini muncul karena semakin terbukanya kesempatan bagi istri untuk mengaktualisasikan dirinya pada berbagai bidang pekerjaan.
Dengan semakin terbukanya berbagai peranan bagi wanita menyebabkan adanya pertentangan satu sama lain, dalam hal ini antara suami dan istri. Sekarang dengan istri memiliki kebebasan dalam bekerja sesuai yang diinginkan maka konsekuensinya adalah muncul semacam tekanan pekerjaan, profesi dan kelompok kelas yang membedakan peranan – peranan bagi sang istri
Perubahan
ini menyebabkan para istri dan suami mempunyai derajat kebebasan yang sama dalam
konteks “pembagian kerja“ antara suami dan istri dalam keluarga.
Saat ini pekerjaan istri telah terspesialisasikan seperti layaknya kaum laki – laki dan tidak lagi dicurahkan pada tugas – tugas rumah tangga saja.
Dengan keadaan ini maka timbul konsekuensi lain bagi keluarga. Seperti berkurangnya waktu bagi wanita sebagai ibu dalam mendidik anak-anaknya. Sebagai solusinya maka pendidikan dan perawatan anak diserahkan kepada Baby Sitters.
Karena kesibukan orang tua dengan pekerjaannya itulah yang menyebabkan mereka menyerahkan kepada Baby Sitters. Melihat kondisi ini jelas anak lah yang menjadi korbanya.
Perhatian dan kasih sayang orang tua menjadi tidak mereka dapatkan pada saat yang sebenarnya sangat mereka butuhkan. Akibatnya anak sulit untuk membangun kedekatan emosional dengan ibunya sendiri.
Saat ini pekerjaan istri telah terspesialisasikan seperti layaknya kaum laki – laki dan tidak lagi dicurahkan pada tugas – tugas rumah tangga saja.
Dengan keadaan ini maka timbul konsekuensi lain bagi keluarga. Seperti berkurangnya waktu bagi wanita sebagai ibu dalam mendidik anak-anaknya. Sebagai solusinya maka pendidikan dan perawatan anak diserahkan kepada Baby Sitters.
Karena kesibukan orang tua dengan pekerjaannya itulah yang menyebabkan mereka menyerahkan kepada Baby Sitters. Melihat kondisi ini jelas anak lah yang menjadi korbanya.
Perhatian dan kasih sayang orang tua menjadi tidak mereka dapatkan pada saat yang sebenarnya sangat mereka butuhkan. Akibatnya anak sulit untuk membangun kedekatan emosional dengan ibunya sendiri.
6.
Kecenderungan
Melemahnya sistem Ekonomi Keluarga
Fungsi
ekonomi keluarga pada dekade akhir-akhir ini telah mengalami modifikasi dan
proses tersebut rata – rata akan berlangsung dengan cepat.
Dahulu pembuatan barang-barang termasuk segala kebutuhan keluarga dilakukan semuanya oleh keluarga. Tetapi sekarang dengan adanya pabrik-pabrik telah mengambil alih semua aktivitas-aktivitas itu.
Dengan mudahnya sekarang tanpa harus melakukan kerja yang berarti segala kebutuhan mudah untuk dipenuhi. Perubahan-perubahan yang nyata jelas terlihat dalam aktivitas orang dirumah adalah kini keluarga sudah jarang menggunakan ala-alat masaknya, melainkan banyak dari mereka yang membeli langsung di toko-toko luar.
Walaupun tidak secara keseluruhan demikian tetapi paling tidak ada kecenderungan yang seperti itu.
Dahulu pembuatan barang-barang termasuk segala kebutuhan keluarga dilakukan semuanya oleh keluarga. Tetapi sekarang dengan adanya pabrik-pabrik telah mengambil alih semua aktivitas-aktivitas itu.
Dengan mudahnya sekarang tanpa harus melakukan kerja yang berarti segala kebutuhan mudah untuk dipenuhi. Perubahan-perubahan yang nyata jelas terlihat dalam aktivitas orang dirumah adalah kini keluarga sudah jarang menggunakan ala-alat masaknya, melainkan banyak dari mereka yang membeli langsung di toko-toko luar.
Walaupun tidak secara keseluruhan demikian tetapi paling tidak ada kecenderungan yang seperti itu.
Solusi
Menyikapi adanya perkembangan teknologi dan ekonomi yang memicu adanya
perubahan yang berpengaruh dalam keluarga, sebaiknya keluarga harus bisa
menyiasati semua itu dengan baik. Dalam artian keluarga harus terus berusaha
mengembangkan komunikasi yang efektif dan intim terhadap sesama anggota
keluarga.
Suami harus bisa
memahami dan sekaligus menerima segala konsekuensi dari peran baru istri agar
nantinya masalah ini tidak mengarah pada ketegangan dalam keluarga
yang bisa memicu timbulnya disorganisasi keluarga.
Selain
itu berbagai dampak dari perkembangan ekonomi dan teknologi yang
berimbas pada menurunnya fungsi – fungsi pokok keluarga, sebaiknya dapat
disikapi dengan tetap menjaga keseimbangan kondisi dalam keluarga.
Kaitanya dengan
teknologi sebaiknya keluarga tidak mensalah-artikan dalam menggunakan teknologi
tersebut sehingga tidak mengganggu keutuhan jalinan komunikasi antar sesama
anggota keluarga.
Pada intinya keluarga harus tetap memiliki jalinan
komunikasi efektif yang terbentuk secara intensif dalam keluarga itu agar
nantinya dapat tercipta hubungan interpersonal antar sesama anggota keluarga
yang baik. sehingga dengan komunikasi efektif itu keluarga akan bisa membentengi
setiap pengaruh maupun masalah keluarga baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar.
Daftar Pustaka
terima kasih banyak kak,saya kesulitan mencari blog seperti ini,sangat bermanfaat seperti saya yang berkuliah di perkuliahan komputer.Perkenalkan saya Ade Taufi Kurrachman Mahasiswa STMIK Atma Luhur Pangkalpinang jangan lupa datangi website kampus saya kak https://www.atmaluhur.ac.id
ReplyDelete