PERTANIAN ORGANIK : dikenal pula dengan
PERTANIAN ALAMI
PERTANIAN
EKOLOGIS
PERTANIAN BIOLOGIS
pola
pertanian yang selaras dengan kaidah- kaidah alam
Pertanian organik
adalah penggunaan bahan organik baik dalam pemupukkan maupun dalam pengendalian
hama dan
penyakit
MENGAPA PERTANIAN
ORGANIK ?
Kurang diperhatikannya aspek lingkungan ke dalam kegiatan agribisnis di
Indonesia sehingga mengakibatkan: penurunan produktivitas sumberdaya alam, meningkatnya
biaya masukkan produksi
Meningkatnya tuntutan masyarakat global akan produk memenuhi atribut
ramah lingkungan dan aman dikonsumsi
PROSPEK DAN
PENGEMBANGAN
PERTANIAN ORGANIK
PERTANIAN ORGANIK
Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem
pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
tanaman rempah dan obat, serta peternakan.
Komoditas pertanian organik yang akan dikembangkan dan memiliki potensi
pasar yang baik di NTB, yaitu:
- Hortikultura sayuran (brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo).
- Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis),
- Perkebunan (kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, pisang, vanili dan kopi),
- Rempah dan obat (Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya),
- Peternakan (susu, telur dan daging).
Provinsi NTB dengan Program PIJAR (Sapi, Jagung,
dan Rumput laut) sebenarnya merupakan
adopsi dari konsep pertanian terpadu.
Komoditas pertanian organik yang dapat
dikembangkan dan memiliki potensi pasar yang baik, yaitu:
- Hortikultura sayuran (brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, pare, kacang panjang, timun, bawang merah / putih).
- Buah: nangka, durian, mangga, jeruk )
- Perkebunan (kelapa, jambu mete, cengkeh, pisang, vanili dan kopi)
- Rempah dan obat (Jahe, kunyit dan temu-temuan lainnya)
STRATEGI PENGEMBANGAN HORTIkultura
Hortikultura (horticulture)
berasal dari bahasa latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere
(budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Bidang kerja
hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi
tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi.
Hortikultura
memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga
(florakultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat-obatan
(biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura
adalah perisable atau mudah rusak
dua faktor
yang mendukung prospek pengembangan agribisnis di Indonesia yaitu:
- Penduduk yang semakin bertambah sehingga kebutuhan pangan juga bertambah
- Meningkatnya pendapatan masyarakat akan meningkatkan kebutuhan pangan berkualitas dan beragam, keragaman produk menuntut adanya pengolahan hasil dari agroindustri
STRATEGI:
1.
Redistribusi lahan pertanian.
Redistribusi ini bisa berupa pengalihan pemilikan dari yang memiliki LAHAN LUAS kepada yang
tidak atau kurang LAHAN
2.
Meningkatkan produktivitas lahan pertanian.
Hal ini dapat dilakukan melalui:
Perubahan teknologi dan inovasi: Inovasi kimia-biologis
Pengenalan mekanisasi pertanian
Konservasi lahan pertanian
Kebijakan ekonomi dan perbaikan sistem
kelembagaan
Kebijakan ekonomi, meliputi: Subsidi sarana produksi
Perbaikan harga produksi
Pemberian kredit pada petani
Perbaikan sistem kelembagaan, meliputi:
Kelembagaan ekonomi, yaitu
pendirian dan pembenahan koperasi, perbankan dan pasar.
Kelembagaan sosial, yaitu pembentukan dan
penyempurnaan kelompok-kelompok tani sebagai wahana tukar-menukar informasi
BIOAKTIVATOR merupakan
inokulan pemacu kesehatan tanaman, pertumbuhan dan pembungaan tanaman
BIOKOMPOS adalah
kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoselulolitik yang tetap
bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali
penyakit tanaman dan agensia pengurai bahan organik
MIKORIZA merupakan suatu bentuk asosiasi antara jamur dengan akar tanaman yang terinfeksi
(bukan bersifat patogenik
TEKNOLOGI BIOLOGIS BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI DENGAN SISTEM ORGANIK
1. Penyediaan
Biokompos
Pembuatan kompos yaitu dengan cara kotoran sapi dan
potongan-potongan jerami padi
2. Persiapan Pembuatan Bioaktivator
Bioaktivator ini dibuat dengan bahan
dasar substrat/ekstrak daun kopi dan tanah liat/clay
3. Penyediaan
Jamur Endomikoriza (VAM)
VAM dapat diperoleh dari Balai
Pengkajian Bioteknologi
4. .
Penyedian Lahan
Pengolahan tanah dilakukan dengan cara pencangkulan sebanyak dua kali
Jarak antara waktu pengolahan tanah dengan waktu penanaman yaitu tiga minggu.
5. Penanaman Benih Kedelai
Benih kedelai ditanam dengan jarak 40 x 20 cm, benih dimasukkan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan, tiap lubang
tanam ditanam tiga biji benih kedelai sedalam 2,0 cm
6. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, penyiangan, pengairan dan
pengendalian hama
Comments
Post a Comment