Udara merupakan salah satu sumber
daya alam karena memiliki banyak manfaat bagi makhluk hidup. Tentu akan sangat menguntungkan
apabila manfaat dari udara dapat digunakan dengan optimal.
Salah satu contoh pemanfaatan udara yang menguntungkan adalah untuk
pembangkit listrik, dengan digunakannya udara yang merupakan sumber daya alam
yang ada dimana-mana dan dapat digunakan secara cuma-cuma akan lebih murah
dibanding pembangkit listrik tenaga nuklir, fossil maupun batubara.
Udara juga sangat bermanfaat bagi tanaman, misalnya dalam proses
fotosintesis, dimana tanaman membuat makanannya. Pada proses ini tanaman
mengambil karbondioksida, yang merupakan salah satu gas pembentuk udara, dan
menghasilkan oksigen yang berguna untuk manusia.
Selain fungsi diatas, udara juga dapat dimanfaatkan sebagai penyedia unsur
hara dalam praktik budidaya komoditas pertanian. hal ini dimungkinkan bila
syarat-syarat yang dibutuhkan sudah terpenuhi, karena tanaman tidak dapat
memanfaatkannya secara langsung.
Syarat –syarat untuk
tanaman agar dapat memanfaatkan udara sebagai pupuk tidak memerlukan biaya
banyak dan teknologi tinggi, kita bisa memanfaatkan sumber daya disekitar kita,
bahkan langsung bisa dilakukan setelah anda selesai membaca artikel ini.
Udara terdiri dari udara kering, uap air, dan aerosol.
Pada udara kering terkandung 78,09% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon,
0,04% karbondioksida, dan 0,07% gas-gas lainnya.
Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro,
artinya nitrogen dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak. Penggunaan
nitrogen untuk budidaya pertanian sering bahkan hampir selalu bersumber dari
pupuk kimia, misalnya urea yang mengandung nitrogen dalam kadar tinggi, dan pupuk
NPK yang terdiri dari nitrogen, fosfor, dan kalium.
Agar dapat diserap oleh tanaman terdapat 2 syarat yang
harus terpenuhi
Agar dapat sampai ke
akar dan diserap oleh tanaman, tentu nitrogen harus masuk ke dalam tanah
terlebih dahulu. Nitrogen masuk ke dalam tanah bisa secara langsung melalui
udara atau dibawa oleh air hujan.
Tanah yang gembur
sangat dibutuhkan oleh tanaman agar sirkulasi udara dalam tanah dapat
berjalan
dengan baik, dan air dapat diserap dengan mudah. Udara yang masuk dalam
tanah juga membawa oksigen yang bermanfaat untuk pernafasan oleh akar
tanaman dan
organisme tanah.
Agar tanah menjadi
gembur dapat dilakukan upaya alami, yaitu memanfaatkan kegiatan organisme tanah
untuk membuat rongga-rongga dalam tanah.
Memang terdapat cara
cepat untuk membuat tanah menjadi gembur. Misalnya dengan mencangkul dan
membajak, namun sangat penting untuk membentuk tanah yang gembur secara alami
tanpa mengolah tanah secara manual, karena dalam satu bongkahan tanah terkandung
organisme-organisme tanah yang sudah saling berinteksi dan membentuk semacam
lingkungan sendiri yang telah saling menyesuaikan diri, sehingga apabila tanah
diolah struktur tersebut dapat rusak dan dapat mengakibatkan berkurangnya
organisme tanah yang bermanfaat.
Kerugian lain dari
pengolahan tanah adalah mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air,
mengurangi kadar organik tanah, menghancurkan agregat tanah, dan akan membuat
tanah mengalami pengerasan dalam jangka panjang.
Untuk meningkatkan
kegiatan organisme tanah, perlu diciptakan suatu kondisi yang disukai oleh
organisme tanah tersebut. Organisme tanah menyukai kondisi yang gelap dan
lembab, kondisi ini dapat diciptakan dengan menutup permukaan tanah dengan
mulsa. Mulsa yang digunakan lebih baik mulsa organik yang terdiri dari daun
hijau dan daun kering karena dapat sekaligus berguna sebagai penyedia pupuk
kompos.
Tanaman tidak dapat memanfaatkan nitrogen secara langsung. Diperlukan
mikroba penambat nitrogen untuk merubah nitrogen menjadi zat yang dapat diserap
oleh tanaman.
Bakteri penambat seperti rhizobium mengikat nitrogen sebagai
bagian siklus hidupnya.
Untuk keberlangsungan hidupnya, sebagian bakteri penambat
nitrogen perlu melakukan simbiosis dengan tanaman tertentu, yang dilakukan
dengan tinggal di akar dan membentuk nodul pada akar atau bintil akar pada tanaman
tersebut. Tanaman-tanaman yang bersimbiosis dengan bakteri penambat ini dikenal
dengan tanaman penambat nitrogen.
Berikut beberapa tanaman penambat nitrogen yang sering kita
jumpai yaitu kedelai, kacang tanah, kacang panjang, buncis, lamtoro,
gamal, akasia, kacang hijau, asam jawa, kembang telang, Flamboyan, dan masih
banyak lagi.
Tanaman tanaman penambat nitrogen dimanfaatkan fungsinya
sebagai penyedia unsur hara N dengan cara ditanam di sekitar sawah atau kebun
dapat dengan cara mengelilingi atau dijadikan tanaman sela, yaitu ditanam
disela tanaman utama.
Oleh: Ghia G. Vinansyah, SP
Pustaka
Pustaka
https://www.slideshare.net/haelismuslimah/komposisi-udara
https://id.wikipedia.org/wiki/Udara
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_tanah#Dampak_pengolahan_tanah
https://gapoktansekarsari.wordpress.com/2016/12/14/kekurangan-dan-kelebihan-tanam-metode-tanpa-olah-tanah-tot/
https://www.google.co.id/search?newwindow=1&safe=strict&biw=1366&bih=626&ei=Z3xIXKDVFIfXvAT1raWoBQ&q=contoh+tanaman+suku+polong-polongan&oq=daftar+tanaman+suku+polong&gs_l=psy-ab.3.0.0i22i30.53677.61901..63048...0.0..0.656.8398.0j2j10j10j2j2......0....1..gws-wiz.......0i131j0j0i67j33i21j33i22i29i30j33i160.dOuRY83n_f4
Comments
Post a Comment