Gulma juga didefinisikan
sebagai tanaman liar yang merugikan dalam proses budidaya pertanian. oleh
karena itu, Pengendalian gulma selalu dilakukan dalam teknik budidaya
konvensional.
Semua jenis tanaman memiliki peran masing-masing dalam ekosistem.
Gulma yang tumbuh pada suatu lahan
merupakan pemenuh kebutuhan lahan tsb, karena gulma yang tumbuh pada suatu
lahan merupakan tanaman yang dapat memproduksi nutrisi yang dibutuhkan lahan
tersebut. sehingga tidak perlu membawa input dari lahan lain utk dijadikan mulsa
organik atau kompos. Pada akhirnya lahan tersebut dapat memproduksi dan menjaga
kelestariannya sendiri tanpa input dari luar, dengan cara inilah keseimbangan
lingkungan dapat berjalan secara berkelanjutan.
Di dalam hutan, sebagai contoh lingkungan yang dipenuhi tanaman yang tumbuh
tanpa direncanakan, pohon-pohon besar dan semak-semak lebat tumbuh tanpa
bergantung dengan pupuk yang diberikan manusia.
Menurut Afandhie Rosmarkan dam bukunya Ilmu Kesuburan Tanah (2002), tanaman
hutan dapat tumbuh lebat disebabkan karena terjadinya siklus hara tertutup pada
tanah hutan, dimana daun, ranting, dan organ tanaman hutan lainnya yang gugur
ke bumi akan dimakan oleh organisme tanah, dengan kata lain, mengalami
dekomposisi.
Gulma bekerja dengan cara meminjam nutrisi dari tanah saat tanah tersebut
tidak digunakan untuk kegiatan pertanian. Nutrisi ini nantinya akan kembali
lagi ke tanah apabila gulma-gulma yang tumbuh dibiarkan terdekomposisi pada
tempat tumbuhnya.
Saat masa tanam tiba, gulma dimanfaatkan sebagai mulsa organik atau dapat
diolah dulu menjadi kompos, dengan cara ini nutrisi yang telah diambil oleh gulma dari
tanah untuk keberlangsungan hidupnya, dikembalikan ke tanah, ditambah penambahan
nutrisi yang telah diproduksi oleh gulma tersebut.
Bila dijelaskan dalam istilah perbankan maka, pinjaman + bunga dari nutrisi
yang diambil oleh gulma dikembalikan ke tanah. Jadi gulma merupakan tempat
investasi nutrisi tanah. Tanah menginvestasikan nutrisi yg tersisa utk
menumbuhkan gulma agar dapat dikembalikan oleh gulma dengan porsi lebih dan jenisnya
sesuai kebutuhan tanah.
Gulma yang dibiarkan tumbuh pada masa pengistirahatan lahan atau tidak
sedang tanam dapat mencegah hilangnya air karena penguapan dan menjaga stuktur
tanah. Hal ini terjadi karena gulma yang tumbuh menutupi permukaan tanah
sehingga menghalangi cahaya matahari, mempertahankan kelembaban dan menciptakan
kondisi yang disukai oleh organisme tanah
Jadi, Gulma memang merugikan apabila tumbuh
berdampingan dengan tanaman utama yang sengaja dibudidayakan. Contoh kerugiannya
adalah menurunkan hasil dalam hal kualitas dan kuantitas karena bersaing
memperebutkan unsur hara dan air dengan tanaman utama.
Agar menguntungkan, maka pemanfaatan gulma dilakukan
dengan cara :
1. dibiarkan tumbuh saat lahan tidak dipakai
2. dijadikan mulsa organik atau pupuk kompos saat musim
tanam
Pustaka
Rosmarkam, Afandhie.2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Kaisner,
John. 2015. “#10 Soil
Sustainability - Tropics”,
https://www.youtube.com/watch?v=WqVSih-ItiU&index=4&list=PL19ZBiEG2xjCSbXFlAbWg2c2EXtU0Fu3z,
diakses pada 25 Januari 2019 pukul 21.30
Oleh: Ghia G. Vinansyah, SP
Comments
Post a Comment