Teknik high
intensity planting dikenal juga dengan sebutan Bio-Intensive farming adalah
teknik yang umumnya digunakan dalam budidaya hortikultura dengan mengatur jarak
tanam antar tanaman menjadi lebih rapat daripada teknik konvensional.
Sama dengan Pertanian Hidroponik, Teknik High intensity planting memiliki kelebihan dalam penggunaan lahan yang lebih
efisien dibandingkan dengan teknik konvesional sehingga dapat memproduksi lebih
banyak pada luas lahan yang sama.
4 syarat penting dalam menerapkan teknik high intensity
planting
1. Kesuburan Tanah
Dalam teknik high intensity planting jarak tanam antar
tanaman lebih rapat daripada teknik konvensional, sehingga jumlah tanaman dalam
sebidang tanah pun lebih banyak.
Semakin banyak tanaman yang ditanam maka semakin
banyak pula nutrisi yang dibutuhkan untuk menumbuhkannya. Karena itulah
diperlukan tanah yang kaya nutrisi sebagai media tanam dalam teknik ini.
Komposisi media tanam yang digunakan biasanya adalah
campuran pupuk kompos atau pupuk kandang dengan tanah. dosis campuran
pupuk kompos
dan tanah yang biasa digunakan adalah 2:1, yaitu jumlah tanah 2 kali
dari jumlah kompos. 1:1, yaitu dosis kompos dan tanah sama banyak.
Bahkan ada yang
menggunakan 100% kompos untuk media tanamnya.
2. Menanam komoditas yang sama dalam sebidang lahan
Ketika media tanam sudah disediakan dengan nutrisi
yang dirasa cukup, maka diharapkan tidak terjadi persaingan pada tanaman untuk
memperoleh nutrisi sehingga semua tanaman dapat tumbuh dengan serentak. Apabila
dalam satu bidang lahan ditanami beragam macam tanaman, saat tanaman-tanaman
tersebut tumbuh, walaupun berumur sama namun memiliki tinggi dan lebar yang
berbeda-beda, sehingga satu tanaman dapat menghalangi cahaya matahari untuk
tanaman lainnya.
Untuk itulah dalam teknik high intensity planting
diharuskan menanam komoditas yang sama dalam sebidang lahan agar semua tanaman
yang ditanam mendapat asupan cahaya matahari yang sama.
3. Mendapat air yang cukup
Pada tanaman dapat dilihat tanda-tanda apabila tanaman
tersebut sedang kekurangan air atau kelebihan air. Bila terlihat tanda
kekurangan air maka tentu tanaman harus disiram secara merata, dan sebaliknya,
apabila terdapat tanda kelebihan air pada tanaman dan media tanam masih
terlihat lembab maka tidak disiram.
4. Pengaturan jarak tanam
Jarak tanam pada satu komoditas berbeda dengan
komoditas lainnya. Jadi masing-masing tanaman punya aturan jarak tanam sendiri.
Untuk menentukan jarak tanam
secara sederhana adalah dengan memperkirakan apabila umur tanaman sudah 3/4
umur panen, daunnya sudah dapat menutupi permukaan tanah dalam bidang tanam.
contoh jarak tanam pada teknik high intensity planting
contoh perbadingan jarak tanam antara teknik tradisional dengan high intensity planting
Pustaka
https://www.youtube.com/watch?v=LS59BGJrfE0
https://www.youtube.com/watch?v=ZVVhraD0AlE&t=0s&list=PLCeA6DzL9P4uRadXW0_hj5Ct3EAqWH1zl&index=4
https://www.youtube.com/watch?v=FWeFH1MVHko
Oleh: Ghia G. Vinansyah, SP
Comments
Post a Comment