Pertumbuhan Ekonomi - pengertian, pandangan menurut teori klasik, neo klasik, keynes dll serta Faktor yang Mempengaruhinya
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif
yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun
tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan PDB atau PNB tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk, dan apakah terjadi perubahan struktur ekonomi
atau perbaikan sistem kelembagaan atau tidak tidak.
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan pendapatan nasional secara
berarti (dengan meningkatnya pendapatan perkapita) dalam suatu periode
perhitungan tertentu.
Menurut Mankiw yang dikutip oleh Menik Fitriani Safari PDB sering
dianggap sebagai ukuran terbaik dari kinerja perekonomian. Tujuan PDB
adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang tertentu
selama periode waktu tertentu. Ada dua pendekatan untuk melihat besaran
PDB, pertama melihat PDB sebagai pendapatan total dari setiap orang di
dalam perekonomian. Cara lain melihat PDB adalah sebagai
pengeluarantotal atas output barang dan jasa perekonomian.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat dipahami bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang tercermin dari kenaikan PDB atau PNB dalam jangka panjang tanpa
memandang besar atau kecilnya pertumbuhan penduduk dan perubahan
struktur ekonomi.
Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Banyak para ekonom yang mengemukakan teori-teori tentang
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
penyelidikan yang telah lama dibahas oleh para ahli ekonomi. Terdapat
banyak tokoh beserta pemikiran atau teori mereka mengenai pembangunan
atau pertumbuhan ekonomi sejauh ini. Berikut ialah teori mengenai
pertumbuhan ekonomi, antara lain:
a. Teori Pertumbuhan Klasik
Dalam sejarah pemikiran ekonomi para penulis ekonomi pada bagian
kedua abad ke-18 dan permulaan abad ke-20 lazim digolongkan sebagai kaum
Klasik. Kaum Klasik itu sendiri di bedakan atas dua golongan yaitu
Klasik dan Neo-Klasik. Tokoh yang termasuk kedalam golongan Klasik
diantaranya adalah Adam Smith, David Ricardo,Robert Malthus, dan John
Stuart Mill. Ahli-ahli ekonomi Klasik dalam menganalisis masalah-masalah
pembangunan mempunyai pandangan yang agak berbeda antara satu dengan
yang lain.
Pandangan Adam Smith dalam bukunya yang berjudul An Inqury into
the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Tulisan tersebut
terutama menganalisis sebab-sebab berkembangnya ekonomi suatu negara.
Menurut pandangan Adam Smith, kebijakan laissez-faire atau sistem
mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang
dapat dicapai oleh suatu masyarakat.23 Mengenai faktor yang menentukan
pembangunan, Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan
mendorong pembangunan ekonomi dan mengenai corak proses pertumbuhan
ekonomi, Smith mengatakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi, maka
proses tersebut akan terus menerus berlangsung secara kumulatif.
Pandangan Ricardo dan Mill bertentangan dengan pandangan Smith
mengenai pola proses pembangunan yang sangat optimis, mereka memiliki
pandangan yang lebih pesimis tentang akhir dari proses pembangunan dalam
jangka panjang. Kedua ahli ekonomi klasik ini berpendapat bahwa dalam
jangka panjang perekonomian akan mencapai stationary state yaitu suatu
keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali.
Menurut pandangan para ekonom klasik terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi seperti jumlah penduduk, jumlah stok
barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi.24
Akan tetapi, dalam teori klasik ini, para ahli ekonomi menempatkan
pertambahan penduduk yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi. Para ahli ekonomi memiliki pandangan bahwa hasil tambahan yang
semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yang berarti di
sini pertumbuhan ekonomi tidak terjadi secara terus-menerus.
Mereka menggambarkan, apabila jumlah penduduk sedikit, dan
kekayaan alam relatif berlebihan (banyak), maka tingkat pengembalian
modal dari investasi yang dihasilkan tinggi, sehingga di sini para
pengusaha akan mendapatkan keuntungan besar, yang akan menciptakan
investasi baru, dan pada akhirnya akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Akan tetapi, ketika pertumbuhan penduduknya terlalu banyak, maka
pertambahan penduduk tersebut akan menurunkan tingkat kegiatan ekonomi
karena produktivitas setiap penduduk menjadi negatif, kemakmuran
masyarakat menurun, dan tingkat pertumbuhan ekonomi akan rendah.
b. Teori Schumpeter
Schumpeter berpendapat bahwa seorang pengusaha memegang peranan
penting dalam hal pertumbuhan ekonomi. Pengusaha dinilai sebagai
golongan yang secara terus-menerus akan melakukan pembaharuan dan
inovasi dalam kegiatan ekonomi yang akan menciptakan investasi baru,
meliputi barang-barang baru, meningkatkan efisiensi dalam memproduksi
suatu barang, memperluas pangsa pasar, mengembangkan sumber bahan mentah
yang baru, serta pengadaan perubahan-perubahan dalam suatu organisasi
dengan tujuan meningkatkan efisiensi kegiatan perusahaan.
Berangkat dari pendapatnya tersebut, Schumpeter memberikan
gambaran peran pentingnya para pengusaha bagi pertumbuhan ekonomi.
Pengusaha yang memiliki keinginan atas pengadaan pembaharuan akan
meminjam modal dan melakukan penanaman modal. Dan investasi yang baru
akan meningkatkan kegiatan perekonomian.
c. Teori Harrod-Domar
Teori ini melihat pertumbuhan dari sisi permintaan. Pertumbuhan
ekonomi hanya akan berlaku ketika pengeluaran agregat, melalui kenaikan
investasi bertambah secara kontinu pada tingkat pertumbuhan yang telah
ditentukan. Harrod-Domar memberikan penjelasan bahwa terdapat beberapa
syarat sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai, yaitu:
a) Barang modal telah mencapai kapasitas penuh
b) Tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional
c) Rasio modal-produksi nilainya tetap
d) Perekonomian terdiri dari dua sektor
Analisis mereka menunjukkan bahwa meskipun pada suatu tahun
tertentu barang-barang modal telah mencapai kapasitas penuh, pengeluaran
agregat akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin tinggi
pada tahun periode selanjutnya. Atau dengan kata lain, investasi yang
ada pada tahun tersebut akan menambah kapasitas barang modal pada tahun
atau periode berikutnya.
d. Teori Neo-Klasik
Teori
pertumbuhan neo-klasik, teori pertumbuhan ekonomi yang dikembangkan
oleh Abramovits dan Solow melihat pertumbuhan ekonomi dari sisi
penawaran. Mereka menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada
perkembangan faktor-faktor produksi, dan faktor terpenting dalam
mewujudkan pertumbuhan ekonomi menurut Solow ialah kemajuan teknologi
dan pertambahan kemahiran dan kepakaran para tenaga kerja, bukan
ditentukan oleh pertambahan modal dan penambahan tenaga kerja.
e. Teori Keynes
Jhon Maynard Keynes, mengemukakan pandangan dan menulis buku yang
pada akhirnya menjadi landasan kepada teori makroekonomi modern.
Pandangan tersebut dikemukakan dalam buku yang berjudul: The General
Theory of Employment, Interest and Money dan diterbitkan pada tahun
1936. Dalam bukunya Keynes berpendapat pengeluaran agregat , yaitu
perbelanjaan masyarakat atas barang dan jasa, adalah faktor utama yang
menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara. Selain
menerangkan faktor yang menentukan tingkat kegiatan perekonomian negara
dan keadaan yang menciptakan berbagai masalah , analisis makroekonomi
juga menjelaskan langkah-langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk
mengatasi masalah tersebut.
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan yang dicapai
sesuatu perekonomian merupakan bagian terpenting dari analisis
makroekonomi. Dalam analisis ini ditunjukkan bagaimana pengeluaran
agregat dan penawaran agregat akan menentukan tingkat kegiatan suatu
perekonomian dalam satu periode tertentu dan pendapatan nasional atau
produksi nasional yang tercipta. Dalam suatu perekonomian modern
komponen dari pengeluaran agregat dibedakan kepada empat golongan:
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga
2. Investasi perusahaan-perusahaan
3. Pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
4. ekspor
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Modern
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekonomi di era modern ini
beragam. Para ahli ekonomi menganggap faktor produksi sebagai kekuatan
utama yang mempengaruhi pertumbuhan. Beberapa faktor produksi tersebut
terdiri dari:
1. Sumber Daya Alam merupakan faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
2. Akumulasi Modal atau pembentukan modal adalah peningkatan stok modal dalam jangka waktu tertentu.
3. Organisasi bersifat melengkapi (komplemen) modal, buruh, dan membantu meningkatkan produktivitasnya.
4.
Kemajuan Teknologi merupakan yang paling penting dalam pertumbuhan
ekonomi yaitu untuk meningkatkan produktivitas, modal dan faktor
produksi lainnya.
5.
Pembagian Kerja dan Skala Produksi, spesialisasi dan pembagian kerja
menciptakan peningkatan produktivitas. Keduanya membawa ke arah ekonomi
produksi skala besar, yang selanjutnya membantu perkembangan industri.
Ekspor
Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Sumber:
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9718/5/BAB%20II.pdf
Comments
Post a Comment