Ekspor - pengertian, ciri-ciri, Faktor yang Mempengaruhi, dan Teori Basis Ekspor



Pengertian Ekspor

        Ekspor adalah pembelian negara lain atas barang buatan perusahaan-perusahaan di dalam negeri. Faktor terpenting yang menentukan ekspor adalah kemampuan dari negara tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat bersaing di pasar internasional. 

        Secara fisik ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang akan masuk ke sektor perusahaan.

        Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia dan/atau jasa dari wilayah negara Republik Indonesia. Eksportir adalah badan usaha, baik berbentuk badan hukum maupun tidak berbentuk badan hukum, termasuk perorangan yang melakukan kegiatan Ekspor.

        Pada dasarnya ekspor merupakan suatu kegiatan mengeluarkan barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri untuk dijual ke negara lain secara legal.




Ciri-ciri Ekspor

      Terdapat beberapa ciri-ciri khusus dari kegiatan ekspor diantaranya yaitu:

a.       Ada batas teritorial kenegaraan antara penjual (eksportir) dan pembeli (importir).

b.      Terdapat perbedaan mata uang antara eksportir dan importir sehingga pembayaran sering menggunakan mata uang asing, misalnya dollar Amerika, pounsterling Inggris, ataupun yen Jepang.

c.       Adakala eksportir dan importir belum terlalu lama bertransaksi. Pengetahuan masing-masing pihak yang bertransaksi tentang kualifikasi mitra dagang mereka termasuk kemampuan membayar atau kemampuan untuk memasok komoditas sesuai dengan kontrak penjualan sangat minim.

d.      Seringkali terdapat perbedaan kebijaksanaan pemerintah negara eksportir dan importir di bidang perdagangan internasional, moneter lalu lintas devisa, labeling, embargo, atau perpajakan.

e.      Antara eksportir dan importir kadang terdapat perbedaan tingkat penguasaan teknik dan terminologi transaksi perdagangan internasional serta bahasa asing yang secara populer digunakan dalam transaksi itu, misalkan bahasa inggris.


Faktor yang Mempengaruhi Ekspor

      Perkembangan perdagangan ekspor impor dunia tidak terbatas pada nilai perdagangan dan komoditas yang diperdagangkan, tetapi juga daya saing untuk produk. Ada beberapa faktor yang dapat menentukan daya saing suatu komoditas ekspor yaitu:


a. Faktor langsung terdiri atas:
1.   Mutu komoditi
Mutu komoditi antara lain ditentukan oleh:
a)    Desain atau bentuk dari komoditi bersangkutan atau spesifikasi teknis dari komoditi tertentu.
b)   Fungsi atau kegunaan komoditi tersebut bagi konsumen.
c)    Durability atau daya tahan dalam pemakaian.

2.   Biaya produksi dan penentuan harga jual
Harga jual pada umumnya ditentukan oleh salah satu dari pilihan berikut:
a)    Biaya produksi ditambah margin keuntungan.
b)   Disesuaikan dengan tingkat harga pasar yang sedang berlaku.
c)    Harga dumping.

b. Faktor tidak langsung terdiri atas:
1.   Kondisi sarana pendukung ekspor seperti:
a)    Fasilitas perbankan,
b)   Fasilitas transportasi,
c)    Fasilitas birokrasi pemerintah,
d)   Fasilitas surveyor,
e)   Fasilitas bea cukai dan lain-lain

2.   Insentif atau subsidi pemerintah untuk ekspor
3.   Kendala tarif dan nontarif
4.   Tingkat efisiensi dan disiplin nasional
5.   Kondisi ekonomi global seperti:
a)    Resesi dunia,
b)   Proteksionisme,
c)    Restrukturisasi perusahaan (modernisasi),
d)   Re-group global (kerja sama global).



Teori Basis Ekspor (Export Base Theory)

        Teori basis ekspor adalah teori yang dikembangkan dari teori awalnya yaitu basis ekonomi. Teori basis ekonomi (Economic Base Theory) telah dikembangkan menjadi teori basis ekspor (Export Base Theory), yang selanjutnya diperluas menjadi teori basis perkotaan (Urban Base Theory). 

        Semua teori tersebut menekankan pada sisi permintaan yang berasal diluar lingkungan (negara atau wilayah). Kelemahan utama teori ini yaitu membagi negara-negara (wilayah-wilayah) yang ada menjadi dua yaitu negara (wilayah) yang diamati dan negara-negara (wilayah-wilayah) sisanya.

        Dalam teori ekonomi, ekspor dianggap sebagai outonomous factor/ variable (faktor/ variabel otonom), yaitu merupakan faktor yang fungsinya meningkatkan pendapatan pertumbuhan ekonomi secara langsung. 

        Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka strategi kebijakan menggalakkan ekspor dan mendorong investasi tepat guna berteknologi tinggi seharusnya disusun secara komprehensif dan diimplementasikan secara tepat dan terarah.


Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi
                   Konsumsi Pemerintah



Sumber:
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9718/5/BAB%20II.pdf

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad