Gambaran Umum Komoditas Sawi



Tanaman sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya vitamin dan nutrisi sehingga banyak dikonsumsi sebagai sayuran penyeimbang gizi makanan. Menurut Haryanto et al. (2003) bahwa taksonomi untuk tanaman sawi adalah:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Cruciferae
Genus : Brassica L.
Spesies : Brassica juncea (L.)

Sawi termasuk familia Brassicaceae, daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tapi lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 500-1.200 meter diatas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100-500 m dpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainasenya baik (Edi dan Bobihoe, 2010). 

Curah hujan yang sesuai dengan pembudidayaan sawi adalah 1000-15000 mm/ tahun, tetapi sawi tidak tahan terhadap air tergenang (Cahyono, 2003). Kondisi iklim untuk tanaman sawi adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,60C dan siang harinya 21,10C serta penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari. Meskipun demikian, beberapa varietas tanaman sawi yang tahan (toleran) terhadap suhu panas, dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah yang suhunya 270C - 320C (Rukmana, 2007).

Benih sawi hijau berbentuk bulat, berukuran kecil, permukaannya licin dan mengkilap, agak keras, dan berwarna coklat kehitaman. Umumnya penanaman sawi di lahan biasa menggunakan bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20-30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm. Untuk jarak tanam sawi dalam bedengan ini biasa menggunakan jarak tanam antara 40x40 cm, 30x30 cm, dan 20x20 cm (Cahyono, 2003).

Sistem perakaran tanaman sawi memiliki akar tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang (silindris) menyebar ke semua arah dengan kedalaman antara 30-50 cm. Akar-akar ini berfungsi sebagai menyerap air dan zat makanan di dalam tanah, serta menguatkan batang tanaman (Heru, 2003).

Menurut Rukmana (2002) bahwa batang tanaman sawi pendek dan beruas-ruas sehingga hampir tidak kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun. Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop (Sunarjono, 2004). 

Tanaman sawi umumnya berbunga dan berbiji secara alami. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga sawi terdiri atas empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga (Rukmana, 2002).


Sumber

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad