Investasi Dalam Pembangunan Ekonomi



        Investasi merupakan variabel ekonomi yang merupakan penghubung antara kondisi saat ini dengan masa yang akan datang, serta menghubungkan antara pasar barang dengan pasar uang. Dalam hal ini, peranan suku bunga sangat penting dalam menjembatani antara kedua pasar tersebut. Disamping itu, investasi merupakan komponen PDB yang paling volatile. Pada saat resesi, penyebab utama dalam penurunan pengeluaran adalah turunnya investasi.

        Dalam konteks makroekonomi, pengertian investasi adalah “…the flow of spending that adds to the physical stock of capital”. Dengan demikian kegiatan seperti pembangunan rumah, pembelian mesin/peralatan, pembangunan pabrik dan kantor, serta penambahan barang inventori suatu perusahaan termasuk dalam pengertian investasi tersebut. Sedangkan kegiatan pembelian saham atau obligasi suatu perusahaan tidak termasuk dalam pengertian investasi ini.

        Investasi dapat dibedakan dalam tiga macam, yaitu business fixed investment, residential investment, dan inventory investment. Business fixed investment mencakup peralatan dan sarana yang digunakan perusahaan dalam proses produksinya, sementara residential investment meliputi pembelian rumah baru, baik yang akan ditinggali oleh pemilik sendiri maupun yang akan disewakan kembali. Sedangkan pengertian inventory investment adalah barang yang disimpan oleh perusahaan di gudang, meliputi bahan baku, persediaan, bahan setengah jadi, dan barang jadi.

        Selain memandang investasi dengan pendekatan neoclassical model, para ekonom juga melihat adanya hubungan antara fluktuasi dalam investasi dan fluktuasi dalam pasar saham. Harga saham cenderung tinggi pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi mengingat hal tersebut berarti akan meningkatkan pendapatan pemegang saham. Dengan demikian, harga saham mencerminkan insentif untuk berinvestasi. Argumen tersebut dirumuskan oleh James Tobin yang dikenal sebagai Tobin’s q :

Gambar


        Hubungan antara teori investasi neo-klasik dengan teori investasi Tobin terletak pada cara perhitungan expected profit dari installed capital. Apabila Marginal Productivity of Capital lebih besar dibandingkan dengan cost of capital, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan. Keuntungan ini akan mendorong rental firms untuk memiliki kapital tersebut, sehingga mengakibatkan naiknya harga saham perusahaan tersebut, yang berarti bahwa q bernilai lebih tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan tersebut rugi, maka harga saham akan turun dan nilai q menjadi lebih rendah.

        Pada dasarnya teori Tobin’s q menjelaskan mengenai peranan pasar saham dalam perekonomian. Apabila harga-harga saham mengalami peningkatan berarti nilai q menjadi lebih tinggi. Naiknya nilai q merefleksikan optimisme investor terhadap current dan future profitability of capital. Naiknya nilai q akan menyebabkan naiknya investasi yang selanjutnya mendorong peningkatan permintaan agregat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori ini mencoba menjelaskan bahwa fluktuasi di pasar saham akan memiliki hubungan yang dekat dengan fluktuasi yang terjadi pada output dan employment.

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad