Konsep Pertumbuhan Ekonomi - pengertian, komponen pokok, Ciri, faktor yang mempengaruhi, dan Manfaatnya
Menurut Graham Bannock dkk.
(2004) dalam bukunya yang berjudul “A Dictionary of Economics”, ia
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi apabilaterjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Menurut Simon Kuznets dalam
Jhingan (2003), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka
panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi
bagi penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan
oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan, dan
ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. Dari definisi tersebut,
terdapat tiga komponen pokok dalam pertumbuhan ekonomi sebagai berikut :
1. Kenaikan
output secara berkesinambungan merupakan perwujudan dari pertumbuhan ekonomi,
sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang itu sendiri merupakan
tanda kematangan ekonomi di suatu negara.
2. Perkembangan
teknologi merupakan dasar atau prakondisi bagi berlangsungnya pertumbuhan
ekonomi secara berkesinambungan.
3. Untuk
mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung di dalam teknologi baru, perlu
diadakan serangkaian penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi. Inovasi
dalam bidang teknologi harus dibarengi dengan inovasi dalam bidang sosial.
Pertumbuhan ekonomi merupakan
masalah perekonomian jangka panjang dan menjadi kenyataan yang selalu dialami
oleh suatu bangsa. Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi
menimbulkan dua efek penting, yaitu kemakmuran atau taraf hidup masyarakat
meningkat dan penciptaan kesempatan kerja baru karena semakin bertambahnya
jumlah penduduk.
Secara umum, pertumbuhan
ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian
dalam memproduksi barang-barang dan jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi merupakan
indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi
yang terjadi pada suatu negara.
Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan
pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya
aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan
suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat.
Dengan adanya pertumbuhan
ekonomi diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga
akan meningkat. Dengan bahasan lain bahwa pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk
kepada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitative change) dan
biasanya diukur dengan menggunakan data Produk Domestik Bruto (PDB) atau pendapatan
atau nilai akhir pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan
jasa-jasa (final goods and services) yang dihasilkan dari suatu
perekonomian selama kurun waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi modern
merupakan pertanda penting di dalam kehidupan perekonomian. Prof.Simon Kuznets
menunjukkan enam ciri pertumbuhan ekonomi modern yang muncul dalam analisa yang
didasarkan pada produk nasional dan komponennya, penduduk, tenaga kerja dan
sebangsanya. Dari keenam ciri itu, dua diantaranya adalah kuantitatif yang
berhubungan dengan pertumbuhan produk nasional dan pertumbuhan penduduk, yang
dua berhubungan dengan peralihan struktural dan dua lagi dengan penyebaran
internasional. Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi tersebut adalah :
1. Laju pertumbuhan penduduk dan produk per
kapita
Pertumbuhan
ekonomi modern, sebagaimana terungkap dari pengalaman negara maju sejak akhir
abad ke-18 atau awal abad ke-19 yang ditandai dengan laju kenaikan produk per
kapita yang tinggi dibarengi dengan laju pertumbuhan penduduk yang cepat. Laju
kenaikan yang luar biasa itu paling sedikit sebesar lima kali untuk penduduk
dan paling sedikit sepuluh kali untuk produksi.
2. Peningkatan
Produktivitas
Pertumbuhan
ekonomi modern dapat dilihat dari semakin meningkatnya laju produk per kapita
terutama sebagai akibat adanya perbaikan kualitas input yang meningkatkan
efisiensi atau produktivitas per unit input. Hal ini dapat dilihat dari semakin
besarnya masukan sumber tenaga kerja dan modal dan semakin meningkatnya
efisiensi atau kedua-duanya. Kenaikan efisiensi berarti penggunaan output yang
lebih besar untuk setiap unit input.
Menurut Kuznets, laju kenaikan
produktivitas ternyata dapat menjelaskan hampir keseluruhan pertumbuhan produk
per kapita di negara maju. Bahkan kendati dengan beberapa penyesuaian untuk
menampung biaya dan input yang tersembunyi, pertumbuhan produktivitas tetap
dapat menjelaskan lebih dari separuh pertumbuhan dalam produk per kapita.
3. Laju
perubahan struktural yang tinggi
Perubahan
struktural dalam pertumbuhan ekonomi modern mencakup peralihan dari kegiatan
pertanian ke non-pertanian, dari industri ke jasa, perubahan dalam skala
unit-unit produktif, dan peralihan dari perusahaan perseorangan menjadi
perusahan terhadap hokum serta perubahan status kerja buruh.
4. Urbanisasi
Pertumbuhan
ekonomi modern ditandai pula dengan semakin banyaknya penduduk negara maju yang
berpindah dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Inilah yang disebut
urbanisasi.
Urbanisasi
pada umumnya merupakan produk industrialisasi. Skala ekonomi yang timbul dalam
usaha nonagraris sebagai hasil perubahan teknologi menyebabkan perpindahan
tenaga kerja dan penduduk secara besar-besaran dari pedesaan ke daerah
perkotaan. Karena sarana teknis transportasi, komunikasi dan organisasi
berkembang menjadi lebih efektif, maka terjadila penyebaran unit-unit skal
optimum. Semua proses ini mempengaruhi pengelompokan penduduk berdasarkan
status sosial dan ekonomi serta mengubah pola dasar peri kehidupan.
Urbanisasi
pada pertumbuhan ekonomi modern negara maju menyebabkan menurunnya angka
kelahiran dan bergeser ke arah keluarga kecil.
Urbanisasi mempersatukan
orang-orang dari berbagai daerah pedesaan. Mereka berusaha dan saling belajar
dari mereka yang telah menetap di kota. Hal ini mempermudah perkembangan
hubungan impersonal kehidupan modern dan juga mengajarkan kerja sama. Di atas
segalanya, perkembangan itu menciptakan iklim yang cocok bagi kegiatan
intelektual yang berkaitan dengan peradaban modern, dan dengan demikian
menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi peningkatan ilmu pengetahuan.
5. Ekspansi Negara maju
Pertumbuhan
Negara maju kebanyakan tidak sama. Pada beberapa bangsa, pertumbuhan ekonomi
modern terjadi lebih awal daripada bangsa lain. Hal ini sebagian besar
disebabkan perbedaan latar belakang sejarah dan masa lalu. Ketika ilmu dan
pengetahuan modern mulai berkembang.
6. Arus barang, modal, dan orang antar bangsa.
Arus
barang, modal, dan orang antar bangsa semakin meningkat sejak kuartal kedua
abad ke-19 sampai perang dunia I tetapi mulai mundur pada perang dunia I dan
berlanjut sampai akhir perang dunia II. Namun demikian sejak awal tahun 50-an,
terjadilah peningkatan dalam arus barang, modal, dan antar bangsa.
Keenam ciri pertumbuhan
ekonomi modern tersebut diatas saling kait-mengait. Keenamnya terjalin dalam
urutan sebab akibat. Dengan rasio yang stabil antara tenaga kerja terhadap
penduduk total, laju kenaikan produk per kapita menjadi tinggi. Ini berarti
produktivitas buruh menjadi meningkat. Hal ini, sebaliknya menyebabkan kenaikan
yang tinggi dalam produk produk per kapita dan konsumsi per kapita. Yang
belakangan ini sebaliknya merupakan hasil dari kemajuan teknologi dan perubahan
dalam skala produksi perusahaan.
Sedangkan menurut Simon Kuznet
dalam Jhingan (2003:57), pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang
dalam kemampuan suatu negara (daerah) untuk menyediakan semakin banyak
barang-barang ekonomi kepada penduduknya; kemampuan ini tumbuh sesuai dengan
kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya.
Atas sudut pandang tersebut, penelitiam ini menggunakan istilah pertumbuhan
ekonomi yang akan dilihat dari sudut pandang Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dengan membandingkan PDRB pada satu
tahun tertentu (PDRBt) dengan PDRB
sebelumnya (PDRBt-1).
Pertumbuhan ekonomi umumnya
didefinisikan sebagai kenaikan PDB riil per kapita. Produk Domestik Bruto (PDB)
adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar
semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu
oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuahnegara. Kenaikan PDB
dapat muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran
tenaga kerja yang meningkat dapat mengahsilkan keluaran yang lebih banyak. Jika
stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan
kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan
stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik meningkatkan produktivitas tenaga kerja
maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber
daya manusia merupakan sumber lain pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan Produktivitas
Kenaikan
produktivitas menunjukkan setiap unit input tertentu memproduksi lebih banyak
pengeluaran. Input produktivitas dapat dipengatuhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.
(Case dan Fair, 1993).
Suatu perekonomian dapat
berkembang dengan cepat, akan tetapi dapat pula tidak mengalami perkembangan.
Sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi, adakalanya pertumbuhan ekonomi bergerak
dengan cepat, namun terkadang bergerak dengan lambat. Hal ini dikarenakan oleh
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, diantaranya adalah :
1. Barang Modal
Barang-barang
modal adalah berbagai jenis barang yang digunakan untuk memprediksi output
(barang dan jasa). Misalnya : mesin-mesin pabrik, peralatan pertukangan, dan
sebagainya.
2. Teknologi
Selain
barang-barang modal, teknologi juga berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi.
Kemajuan ekonomi di berbagai negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan
teknologi.
3. Tenaga kerja
Hingga saat
ini, khususnya di negara yang sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan
faktor produksi yang dominan. Penduduk yang banyak akan memperbesar jumlah
tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja ini memungkinkan suatu negara itu
menambah jumlah produksi. Dengan demikian akan berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi.
4. Sumber Daya Alam
Sumber Daya
Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam, seperti iklim,
hasil hutan, hasil tambang, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan oleh manusia
dalam usahanya mencapai kemakmuran. Sumber daya alam akan dapat mempermudah
usaha untuk membangun perekonomian suatu negara.
5. Manajemen
Perekonomian
dalam suatu negara akan berkembang pesat apabila dikelola dengan baik. Sistem
pengelolaan inilah yang dinamakan manajemen. Seperti halnya bangsa Indonesia,
memiliki potensi sumber daya alam yang beragam dan melimpah serta jumlah
penduduk yang besar, apabila potensi yang ada dikelola dengan baik maka dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi.
6. Kewirausahaan
Kewirausahaan
(entrepreneurship) adalah seseorang yang mampu dan berani untuk
mengambil resiko dalam melakukan suatu usaha guna memperoleh keuntungan.
Peranan wirausahawan dalam memajukan perekonomian telah terbukti dari masa ke
masa. Wirausahawan dalam melakukan investasi akan memperluas kesempatan kerja,
meningkatkan output nasional, dan meningkatkan penerimaan negara berupa pajak.
7. Informasi
Salah satu
agar pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi yang efisien
adalah adanya informasi yang sempurna dan seimbang. Informasi sangat menunjang
pertumbuhan ekonomi karena pelaku-pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang cepat dan akurat.
1. Tanah dan kekayaan alam lain
Kekayaan
alam akan mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara, terutama
pada masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap
negara dimana pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak hambatan untuk
mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi di luar sektor primer yaitu sektor
dimana kekayaan alam terdapat kekurangan modal, kekurangan tenaga ahli, dan
kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi
modern di satu pihak, sehingga membatasi kemungkinan untuk mengembangkan
berbagai jenis kegiatan ekonomi.
Apabila
negara tersebut mempunyai kekayaan alam yang dapat diusahakan dengan
menguntungkan, hambatan yang baru saja dijelaskan akan dapat diatasi dan
pertumbuhan ekonomi dipercepat kemungkinannya untuk memperoleh keuntungan
tersebut dan menarik pengusaha-pengusaha dari negara-negara/daerah-daerah yag
lebih maju untuk mengusahan kekayaan alam tersebut. Modal yang cukup, teknologi
dan teknik produksi yang modern, dan tenaga-tenaga ahli yang dibawa oleh
pengusaha-pengusaha tersebut dari luar memungkinkan kekayaan alam itu
diusahakan secara efisien dan menguntungkan.
2. Jumlah dan mutu penduduk serta tenaga kerja
Penduduk
yang bertambah dapat menjadi pendorong maupun penghambat pertumbuhan ekonomi.
Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan penambahan
tersebut akan memungkinkan negara tersebut menambah produksi. Selain itu pula,
perkembangan penduduk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui perluasan
pasar yang diakibatkannya. Besarnya luas pasar dari barang-barang yang
dihasilkan dalam suatu perekonomian tergantung dari pendapatan penduduk dan
jumlah penduduk.
Akibat
buruk dari pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi dapat terjadi ketika
jumlah penduduk tidak sebanding dengan faktor-faktor produksi lain yang
tersedia. Ini berarti penambahan penggunaan tenaga kerja tidak akan menimbulkan
pertambahan dalam tingkat produksi atau pun kalau bertambah, pertambahan
tersebut akan lambat sekali dan tidak mengimbangi pertambahan jumlah penduduk.
3. Barang-barang modal dan tingkat teknologi
Barang-barang
modal penting artinya dalam mempertinggi efisiensi pertumbuhan ekonomi,
barang-barang modal yang sangat bertambah jumlahnya dan teknologi yang telah
menjadi bertambah modern memegang peranan yang penting sekali dalam mewujudkan
kemajuan ekonomi yang tinggi.
Apabila
barang-barang modal saja yang bertambah, sedagkan tingkat teknologi tidak
mengalami perkembangan maka kemajuan yang akan dicapai akan jauh lebih rendah.
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sikap
masyarakat dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Di
sebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan
yang besar pada pertumbuhan ekonomi. Sikap itu diantaranya adalah sikap
menghemat untuk mengumpulkan lebih besar uang untuk investasi, sikap kerja
keras dan kegiatan-kegiatan mengembangkan usaha, dan sikap yang selalu menambah
pendapatan dan keuntungan. Disisi lain sikap masyarakat yang masih memegang
teguh adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk
menggunakan cara-cara produksi yang modern yang produktivitasnya tinggi. Oleh
karena pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat.
5. Luas pasar sebagai sumber pertumbuhan
Adam Smith
telah menunjukkan bahwa spesialisasi dibatasi oleh luasnya pasar, dan
spesialiasi yang terbatas membatasi pertumbuhan ekonomi. Pandangan Smith ini
menunjukkan bahwa sejak lama orang telah lama menyadari tentang pentingnya luas
pasar dalam pertumbuhan ekonomi. Apabila luas pasar terbatas, tidak ada
dorongan kepada para pengusaha untuk menggunakan teknologi modern yang tingkat
produktivitasnya tinggi. Karena produktivitasnya rendah maka pendapatan para
pekerja tetap rendah, dan ini selanjutnya membatasi pasar.
Manfaat pertumbuhan ekonomi
antara lain sebagai berikut (Dornbucsh, R dan Fischer, S, 1994) :
1. Laju
pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan
nasional. Pendapatan per kapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan per kapitanya dengan
kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
2. Sebagai
dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan Negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan
prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh Bank Dunia atau lembaga
Internasional lainnya.
3. Sebagai
dasar pembuatan prakiraan bisnis, khusunya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumber daya (tenaga
kerja dan modal).
Comments
Post a Comment