Lokasi Industri - kondisi penentuan lokasi, keuntungan berlokasi pada klaster industri



        Menurut Wignjosoebroto (2003) ada beberapa kondisi umum yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam proses penentuan lokasi industri, yaitu:

1.   Lokasi di kota besar (city location)
a.       Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar
b.      Proses produksi sangat tergantung pada berbagai fasilitas yang umumnya hanya terdapat di kota besar seperti listrik, gas, dan lainnya.
c.       Kontak dengan  pemasok dekat dan cepat.
d.      Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan.

2.  Lokasi di pinggir kota (sub-urban location)
a.       Semi-skiled atau female labor mudah diperoleh.
b.      Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar.
c.       Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik.
d.      Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul.

3.  Lokasi jauh di luar kota (country location)
a.       Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun rencana ekspansi yang akan datang.
b.      Pajak terendah lebih dikehendaki.
c.       Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki.
d.      Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan.
e.      Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya.

        Dengan melihat kondisi-kondisi umum di atas, maka formulasi lokasi industri digambarkan sebagai berikut:



        Kesamaan kriteria-kriteria dalam penentuan lokasi pabrik akan menyatukan beberapa perusahaan pabrik pada lokasi yang sama,sehingga akan terbentuk klaster industri.

        Penetapan klaster industri terkait dengan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pengusaha dan sudut pandang pemerintah. Pengusaha melihat lokasi dari sudut keuntungan maksimum jangka panjang yang dapat diraih. Tetapi pemerintah selain melihat bahwa perusahaan akan berkembang apabila berlokasi di situ juga memerhatikan efisiensi pemakaian ruang, artinya untuk setiap lahan yang tersedia, dipilih kegiatan apa yang paling cocok di situ yang menjamin keserasian pemakaian lahan yang secara nasional akan memberi nilai tambah yang optimal (Tarigan, 2005).

        Menurut  Richardson (1991) yang menyebut klaster industri sebagai aglomerasi lokasi industri, ada beberapa keuntungan berlokasi pada klaster industri, antara lain:

a.       Adanya skala ekonomi  (economic of scale), dimana dengan adanya spesialisasi biaya produksi dapat ditekan menjadi lebih efisien dan produk dapat dihasilkan dalam jumlah yang lebih besar.
b.      Adanya lokalisasi ekonomi (economic of localization), yang memberi keuntungan lokasi.
c.       Adanya aglomerasi ekonomi (economic of agglomeration), yaitu keuntungan berupa ketersediaan berbagai keperluan dan fasilitas yang dapat dipergunakan oleh perusahaan.

Ditinjau dari sisi lain, adanya klaster industri akan menciptakan efisiensi pemakaian ruang dan mengurangi dampak eksternalitas negatif terhadap masyarakat dan lingkungan.



Baca Juga: Industri 


Sumber:
https://docplayer.info/46438267-Bab-ii-tinjauan-pustaka-pengertian-dan-ruang-lingkup-ekonomi-pembangunan.html

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad