Media Massa dan Perilaku
Selektif
Media massa adalah alat-alat
dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesa secara serempak, cepat kepada
audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis
komunikasi lain adalah ia bisa membaasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media
massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas
(Nurudin, 2007).
Begitu banyaknya media sosial
yang bermunculan, masyarakat mungkin dihadapkan pada kecenderungan dalam
memilih media social yang mampu memenuhi kebutuhan mereka. Bila dikaji dari
teori Uses anda Gratification dapat diasumsikan bahwa khalayak dianggap secara
aktif dalam menggunakan media untuk memenuhi kebutukan.
Khalayak juga sadar sepenuhnya
terhadap ketertarikan, motif, dan penggunaan media. Nilai kegunaan dan kepuasan
mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu menyebabkan audiensi mencari, menggunakan
dan memberikan tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan
berbagai factor psikologis yang berbeda di antara individu audiensi.
Adapun hal yang begitu
memprihatinkan adalah kemungkinan bahwa masyarakat tidak begitu peduli terhadap
kualitas dan kuantitas media social tersebut. Setiap masyarakat pastilah
berpikir dan dari proses berpikir itulah masyarakat membuat
keputusan-keputusan, salah satunya adalah untuk menentukan media apa yang bisa
memberikan informasi yang mereka inginkan.
Sehubungan dengan hal
tersebut, sebenarnya media berada pada posisi yang disatu sisi dapat memberikan
pengaruh-pengaruh positif, dan disisi lain juga bisa memberikan
pengaruh-pengaruh negatif. Sehingga kita harus benar-benar memahami arti dan
fungsi media tersebut dalam kehidupan kita. Kalau kita mengacu pada berbagai
ketentuan atau aturan hukum tentang media sosial, maka kita bisa melihat bahwa
media sosial diberi tugas, kewajiban untuk melestarikan nilai-nilai budaya
bangsa.
Namun nyatanya tidak sedikit
media sosial yang jauh dari nilai-nilai kebudayaan kita. Itu sebabnya bila
masyarakat memilih sebuah media sebagai sarana komunikasi, mereka cenderung
memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi kehidupan mereka.
Kecenderungan Pemilihan Media
Kecenderungan adalah hasrat
atau kesiapan reaktif yang tertuju pada suatu objek konkrit, dan selalu muncul
berulang-ulang (Kartono, 1980). Kecenderungan ini adalah hasil dari
pengalaman-pengalaman dan ditentukan oleh pribadi masing-masing yang pada
setiap manusia pastilah berbeda.
Kecenderungan ini ada karena
adanya dorongan-dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang yang mengarahkan
ke suatu obyek tertentu untuk menunjukkan rasa suka atau tidak suka orang itu
terhadap obyek tersebut. Dalam kecenderungan itu ada kesiagaan utntuk bereaksi
dan berminat yang didasari oleh tekanan-tekanan emosional dan minat pada suatu
obyek dan kecenderungan menentukan tingkah laku seseorang terhadap lingkungan
karena kecenderungan merupakan watak yang tetap.
Namun kecenderungan ini bukanlah
tingkah laku itu sendiri, tetapi merupakan sesuatu yang memungkinkan timbulnya
tingkah laku yang mengarahkan pada suatu obyek. Sifat dari kecenderungan ini
bisa sementara namun kadang juga bisa bersifat menetap.
Disini kecenderungan yang di
maksud adalah dalam hal memilih media. Dalam melakukan komunikasi, sering kita
dihadapkan pada situasi memilih media yang sesuai dalam menyampaikan pesan.
Media merupakan komponen utama dalam proses komunikasi sebagai penghantar pesan
demi terciptanya komunikasi yang sempurna.
Dengan beragam dan
bervariasinya bentuk pesan dan informasi yang akan disampaikan, menuntut
memilih media yang tepat agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik.
Menentukan media komunikasi yang tepat sangat tergantung dengan situasi dan
keterlibatan unsur psikologis individu.
Baca Juga: Media Sosial
Sumber:
http://eprints.umm.ac.id/37053/3/jiptummpp-gdl-fitriaherm-50780-3-babii.pdf
Comments
Post a Comment