Artikel ini akan membantu anda
untuk memahami Pengertian, tujuan dan karakterisitk metode dan teknik penyuluhan pertanian secara perorangan, serta
mengetahui jenis-jenis metode dan tekniknya dengan menggunakan berbagai media.
Metode ini jenisnya cukup beragam, dan masing-masing jenis memiliki ciri
khas tersendiri dalam setiap prosedur penyelenggaraannya.
Dengan memahami materi diharapkan saudara mampu mempergunakan metode-metode
penyuluhan pertanian tersebut apabila suatu saat akan melakukan kegiatan
penyuluhan khususnya bagi masyarakat petani. Dengan demikian pada program ini
akan dibahas materi yang meliputi:
1) Pengertian, tujuan dan karakterisitik metode dan
teknik penyuluhan pertanian secara
individual.
2) Jenis-jenis
metode dan dan teknik penyuluhan
pertanian secara individual, berikut proses pelaksanaannya
1. Pengertian, tujuan dan
karakterisitik metode dan teknik penyuluhan
pertanian secara individual
a. Pengertian metode dan teknik penyuluhan pertanian secara individual / perorangan
Berdasarkan klasifikasi metode dan teknik penyuluhan pertanian yang
ditinjau dari jumlah sasaran, Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Secara Individual ini tergolong pada kelompok pertama.
Sedangakan kelompok kedua dan ketiganya adalah Metode Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Secara Kelompok, dan Metode
Dan Teknik Penyuluhan Pertanian Secara Massal.
Secara harfiah, individu berkaitan dengan pribadi seseorang. Dalam bahasa
Yunani individuum berarti tidak terbagi.
Definisi ini menunjukkan bahwa hubungan secara individu merupakan hubungan
yang hanya ditujukan oleh seseorang pada satu orang lainnya. Dalam ilmu
komunikasi, kondisi ini memungkinkan adanya keterkaitan yang kuat antara dua
individu yang melakukan komunikasi yang berdampak pada efek komunikasi yang
terjadi dan tentu saja ini tergantung dari intensitas komunikasi yang
dilakukan.
Interaksi antara kemunikator (orang yang menjadi sumber) dan komunikan (penerima)
akan menghasilkan pengalaman-pengalaman baru serta informasi baru. Jika dikaitkan
dengan teknik komunikasi, proses komunikasi antar pribadi yang akrab akan
memberikan efek yang cukup baik, karena gangguan komunikasi (noise) yang
diakibatkan oleh berbagai asepek, dapat diperkecil atau ditekan sehingga
ketelitian komunikasi (fidelity) dapat meningkat. Dengan cara ini tujuan
komunikasi akan tercapai secara optimal.
Berdasarkan uraian tadi maka dapat dikatakan bahwa metode dan teknik
penyuluhan pertanian secara perorangan
merupakan cara dan prosedur yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan dengan
melakukan interaksi antara penyuluh dan individu petani baik secara langsung (misalnya
bertemu secara tatap muka) maupun tidak langsung (misalnya melalui SMS atau
telpon).
b. Tujuan metode dan teknik penyuluhan
pertanian secara individual / perorangan
Tujuan digunakannya metode dan teknik ini adalah:
1) Memantapkan
hubungan petani dan keluarganya dengan penyuluh
Sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan petani
dan keluarganya terhadap penyuluh, serta menghilangkan kecurigaannya terhadap
keberadaan penyuluh.
2) Mendorong keterbukaan
petani pada penyuluh tentang permasalahan usahatani yang dihadapinya.
Setelah timbul rasa akrab, biasanya petani
secara terbuka mau mengemukakan pendapatnya secara langsung pada penyuluh,
bahkan berargumentasi tentang hal-hal seputar usahataninya itu.
3) Memberikan
kesempatan penyuluh untuk memberi informasi yang lebih detil.
Bahkan sampai mengajarkan keterampilan secara
langsung.
Jika dikaitkan dengan proses adopsi inovasi metode dan teknik penyuluhan pertanian secara individual ini
bertujuan untuk lebih menguatkan probadi atau individu yang berminat terhadap
suatu inovasi sehingga terdorong untuk mencoba bahkan menerapkan inovasi
tersebut secara nyata pada usahataninya sendiri.
Namun kemudian tidak menutup kemungkinan metode dan teknik penyuluhan pertanian secara individual ini
dilakukan oleh penyuluh yang baru bertugas di suatu tempat untuk melakukan
perkenalan sebagai pendekatan secara pribadi.
Perkenalan ini diperlukan untuk memberikan kesan baik sehingga kedepannya
sasaran tidak sungkan untuk berbagi tentang permasalahan dan pengalamannya pada
penyuluh.
c. Karakterisitik metode dan teknik penyuluhan pertanian secara individual / perorangan
Karakterisitik metode dan
teknik penyuluhan pertanian secara
individual dapat ditinjau dari pendekatan komunikasi interpersonal.
Dalam bukunya tentang komunikasi antar pribadi, Lili Wari mengemukakan
bahwa beberapa ciri komunikasi interpersonal antara lain yaitu:
1)
Arus pesan
yang terjadi adalah dua arah
2)
Kontek komunikasi
tatap muka
3)
Memiliki tingkat
umpan balik yang tinggi dari individu komunikan
4)
Memliki kemampuan
untuk mengatasi tingkat seletifitas yang tinggi
5)
Memiliki kecepatan
untuk menjangkau sasaran dalam jumlah besar dengan sangat lamban
6)
Menumbuhkan
efek setidaknya pada perubahan sikap sasaran
Berdasarkan ciri tersebut metode dan teknik penyuluhan pertanian secara individual dapat direncanakan oleh penyuluh
dengan matang.
Penyuluh dapat menyiapkan beberapa bahan pendukung penyuluhan agar sasaran
dapat lebih yakin dengan apa yang disampaikan penyuluh. Disinilah sifat selekstif
metode dan teknik penyuluhan
pertanian dimanfaatkan. Artinya petani dengan berbagai masalah yang berbeda
dapat diatasi dengan pendekatan interpersonal yang berbeda pula. Contohnya bagi
petani sayuran mungkin permasalahn yang sedang krusial adalah tentang kurangnya
pengairan secara non teknis, maka penyuluh dapat melakukan pendekatan kepada
petani agar mau berupaya mencari atau membuat sumber mata air sendiri disekitar
lahan pertaniannya.
2. Jenis-jenis metode dan dan teknik penyuluhan pertanian secara individual, berikut proses pelaksanaannya
kegiatan penyuluhan secara individual sebenarnya bervariasi, namun yang
sering dilakukan di Indonesia hanya beberapa saja, sebut saja yang paling
sering dilakukan adalah jenis metode dan teknik kunjungan.
Jenis kunjungan penyuluh terhadap petani ada 2, yaitu Kunjungan rumah dan Kunjungan
usahatani. Jenis lain yang bisa kita pelajari adalah metode dan teknik Inkuiri,
Kontak Informil, Petani Model, dan Bendera Lapangan. Konteks yang diusung oleh jenis ini kebanyakan bersifat
non formal walaupun ada beberapa yang bersifat formal seperti metode Inkuiri.
1)
Metode dan
teknik Kunjungan Rumah
Sesuai dengan namanya, kunjungan rumah
dilakukan oleh penyuluh ke rumah seorang petani. Dalam hal ini penyuluh
merupakan pihak yang aktif mendatangi petani.
Diharapkan dalam kunjungan ini petani dapat
membuka dirinya untuk mau memberikan informasi tentang permasalahan
usahataninya atau memberikan pendapat tentang informasi yang disampaikan oleh
penyuluh.
Prosedur penerapan metode dan teknik Kunjungan Rumah
terdiri dari 3 tahapan, yaitu:
a.
Pra kunjungan
Pada tahap ini, tentu saja langkah pertama
menetapkan siapa petani yang akan dikunjungi. Sebaiknya penyuluh memilih petani
yang memang sudah tertarik akan inovasi tertentu namun belum menerapkannya.
Langkah kedua yaitu menyiapkan isi pesan. Isi pesan
kunjungan harus dirancang secara spesifik karena setiap petani yang dikunjungi
memiliki minat yang berbeda juga komoditas yang berbeda. Misalnya untuk petani
ternak maka siapkan materi yang berkaitan dengan peternakan serta solusi
permasalahan yang mungkin dihadapi peternak.
Begitu juga dengan minat, penyuluh mestinya
sudah mengetahui tingkat minat sasaran yang akan dikunjungi terhadap suatu
teknologi yang berkaitan dengan usahataninya. Misalnya jika nelayan kelas
menengah ke bawah belum berminat terhadap teknologi rumpon, maka penyuluh bisa
mendatangi hanya sekedar petandang, juga menyelipkan kehibatan rumpon sebagai
menciptakan zona tangkapan ikan dalam obrolannya.
Pada tahap persiapan ini jangan lupa bahwa
penyuluh juga harus mengenal tata nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Misalnya
jangan sampai kunjungan dilakukan di hari yang biasa digunakan masyarakat untuk
acara keagamaan.
Persiapan lain adalah menyiapkan jadwal
kunjungan serta jika diperlukan mencari metode dan teknik lain untuk
dikombinasikan dengan teknik kunjungan rumah ini.
b.
Saat pelaksanaan
kunjungan
Pada tahap ini seorang penyuluh benar-benar
melakukan komunikasi dengan sasaran yang dikunjunginya. Dengan demikian dia
harus menyiapkan trik komunikasi yang efektif, diantaranya membuka percakapan
dengan diawali materi yang ringan, bersikap ramah, tidak melulu menjadi orang
yang berbicara tetapi membiarkan petani menyela untuk berbicara atau
mengungkapkan pendapatnya.
Jika penyuluh ingin bertanya, pilih kalimat
yang tidak menyinggung perasaan. Dan jika petani melakukan kesalahan maka
jangan disalahkan, tapi ditunjukkan lah cara yang benar.
Pada kesempatan ini penyuluh juga bisa
melakukan pengamatan terhadap kondisi sosial dan usahatani sasaran, memberikan
usulan-usulan yang bermanfaat, dan menampung keluhan petani. Jangn lupa solusi
yang sudah disiapkan, dikemukakan juga oleh penyuluh.
c.
Pasca kunjungan
Pasca kunjunga merupakan tahap akhir yang harus
juga dipikirkan oleh seorang penyuluh. Apa kelanjutan dari kunjungan ini? Tentu
catatan-catatan penting hasil pertemuan harus dibuat. Kemudian perlu pula
dirancang metode dan teknik penyuluhan lanjutan jika tujuan penyuluhan belum
tercapai.
Jangan lupa penyuluh harus memenuhi janji jika
pada saat kunjungan penyuluh menjanjikan informasi tambahan atau hal lain yang
dibutuhkan sasaran.
2)
Metode dan
teknik Kunjungan Usahatani
Sebenarnya prosedur Kunjungan usahatani hampir
sama dengan kunjungan rumah yaitu terdiri dari tahap Pra kunjungan,
Pelaksanaan, dan Pasca kinjungan. Yang menjadi inti metode dan teknik ini
adalah bahwa kunjungan penyuluh dilakukan bukan ke rumah petani tetapi ke lahan
usahatani sasaran.
Dalam kunjungan usahatani ini, pada saat pra kunjungan, isi pesan yang
disampaikan dititikberatkan pada tujuan untuk mengajarkan keterampilan atau
bukan lagi hanya sekedar memberikan pengetahuan. Dengan demikian lahan
usahatani sasaran dapat dijadikan sebagai media objek atau tempat petani
mempraktikkan keterampilan yang disampaikan oleh penyuluh.
Topik yang harus dipersiapkan tentu harus
sesuai dengan situasi dan kondisi usahatani. Misalnya jika petani sedang
melakukan proses pemupukan tanaman maka topik yang dipilih juga berkaitan
dengan teknik pemupukan. Selain isi pesan, jadwal kunjungan usahatani juga
perlu diusahakan agar cocok dengan saat petani ada di lahan usahataninya.
Pada saat
kunjungan dilakukan perlu upaya penciptaan suasana kemitraan, artinya
menempatkan petani sebagai rekan kerja bukan sebagai pihan yang akan diajari. Metode
diskusi sambil mendemonstrasikan cara kerja bersama-sama sangat tepat
dilakukan. Jangan lupa karena pesan yang disampaikan berupa teknik yang
dipraktikkan maka urutan langkan pengerjaannyapun perlu diperhatikan. Dalam hal
ini sangat disarankan mempersilahkan petani mempraktikkan terlebih dahulu
inovasi yang diperkenalkan sehingga mereka menemukan kekurangan dan kelebihan
penerapan inovasi di lahannya sendiri.
Tahap pasca
kunjungan usahatani dapat dilakukan antara lain dengan mendatangi usahatani
sasaran di waktu lain untuk melihat keberhasilan penerapan inovasi oleh
sasaran. Selain itu, tidak lanjut lain dapat dilakukan penyuluh dengan
melakukan evaluasi hasil kegiatan kunjungan, sebagai bahan acuan penerapan
metode kunjungan di tempat lain.
3)
Metode dan
teknik Inkuiri
Istilah ini mungkin kurang dikenal, tapi pada
kenyataannya sering juga dilakukan.
Kebalikan dengan metode kunjungan rumah dan
kunjungan usahatani yang biasa dilakukan oleh penyuluh, metode dan teknik
Inkuiri ini dilakukan oleh petani dengan mengunjungi penyuluh ditempat
bekerjanya. Petani jenis ini biasanya petani yang memiliki rasa ingin tahu yang
cukup tinggi. Kondisi biasa terjadi dengan baik jika petani menganggap penyuluh
sebagai tokoh panutan sehingga dipercaya sebagai sumber informasi yang baru
atau yang benar.
Prosedur yang perlu diperhatikan untuk
menjalankan metode dan teknik Inkuiri ini adalah:
Pertama, menempatkan lokasi yang tidak menyusahkan
sasaran untuk mendatangi penyuluh. Sebaiknya lokasi yang dipilih adalah tempat
yang dekat petani atau di posko kelompok tani.
Kedua, membuat jadwal atau waktu kehadiran
penyuluh di lokasi tersebut. Seperti ibaratnya seorang dokter, mencantumkan
jadwal buka praktik di depan kantornya.
Ketiga, menyiapkan buku tamu atau buku catatan
bagi pengunjung. Buku ini selain mengetahui siapan saja yang datang dalam
periode tertentu, juga dapat mengetahui kasus-kasus yang dialami petani dalam
menjalankan usahataninya.
Keempat, upayakan agar kantor tempat penyuluh
tersebut terasa nyaman. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menata tempat duduk
atau memasang papan buletin atau rak tempat penyimpanan bahan informasi
tercetak seperti buku, majalah, dll.
Kelima, jika ada petugas penyuluh lain yang ada
di ruangan. Penyuluh sebaiknya memperkenalkan petani kepada mereka. Hal ini
dapat mengatasi kekakuan petani karena ada orang lain selain orang yang
ditujunya. Jangn lupa sikap penyuluh yang ramah dan terbuka dalam menyambut
petani sangat dibutuhkan dalam metode dan teknik inkuiri ini.
Itulah beberapa langkah yang sebaiknya
diupayakan penyuluh dalam membuka lokasi konsultasi melalui teknik inkuiri. Metode
ini memang terkesan formal namun sebenarnya suasana nonformal dapat ditumbuhkan
sesuai kreatifitas penyuluh.
4)
Metode dan
teknik Kontak Informil
Metode dan teknik merupakan pertemuan yang
seolah-olah tidak terencana antara penyuluh dan petani. Dikatakan seolah-olah
karena penyuluh merancang tempat pertemuan di lokasi yang umum yang biasanya
bukan diperuntukkan untuk kegiatan penyuluhan.
Prosedurnya cukup mudah, penyuluh tinggal
melakukan kegiatan informil seperti mendatangi tempat yang sering digunakan
petani utnuk melepas lelah dari pekerjaannya di lahan, misalnya warung kopi
atau pos keamanan.
Damal suasana santai penyuluh dan petani dapat
berdiskusi tanpa rasa sungkan. Sebenarnya metode dan teknik ini bisa saja tidak
dirancang sebelumnya oleh penyuluh. Hanya saja sebgai seorang penyuluh mestinya
aada kesadaran tersendiri untuk memanfaatkan segala situasi yang bisa berdampak
pada tercapainya kondisi petani kearah yang lebih baik.
5)
Metode dan
teknik Petani Model
Metode dan teknik ini merupakan metode
penyuluhan dengan memanfaatkan petani model sebagai pihan yang bisa diteladani
masyarakat secara umum. Petani model biasanya diseleksi oleh penyuluh tau
instansi terkait dan menyadari tugas-tugasnya sebagai orang yang memberikan
contoh yang baik mengenai seluk-beluk berusahatani. Pemilihan petani model
didasarkan pada hasil identifikasi penyuluh terhadap beberapa petani yang
dianggap memiliki sifat personal serta memiliki usahatani yang baik atau sukses
sehingga memungkinkan mereka menjadi model petani yang patut dicontoh. Tujuan penyeleksian
itu sendiri adalah untuk menunjukkan praktik usahatani yang baik dengan
menekankan suatu contoh di lokasi setempat, misalnya adanya nelayan teladan
yang mampu memanfaatkan inovasi perikanan dengan baik, dan disisi lain dia juga
mampu berinteraksi dengan kalangan menengah ke bawah. Dengan cara ini sasaran
oenyuluhan yang lain akan mengikuti jejaknya yaitu mau menerapkan teknologi
yang digunakannya.
Tidak ada prosedur yang rumit untuk menerapkan
metode dan teknik melalui petani model. Yang penting bahwa petani model itu mau
manjadi penyuluh swakarsa yang juga memiliki tujuan untuk menyejahterakan
masyarakat disekitarnya.
Disini tugas penyuluh adalah terus memberikan
bimbingan dan memperkenalkan inovasi baru terlebih dahulu kepada petani model
agar ia bisa menguasai apa yang perlu ditularkan pada petani lainnya.
6)
Metode dan
teknik Bendera Lapangan
Metode dan teknik ini jarang diterapkan di
Indonesia padahal cukup bagus jika dilakukan terutama di wilayah masyarakat
yang masih sulit memperoleh jaringan komunikasi yang membutuhkan frekuensi
udara seperti handphone.
Metode dan teknik ini dikembangkan di Korea,
bertujuan untuk melakukan komunikasi antara petani dengan penyuluh secara
individual, namun tidak dapat secara tatap muka. Metode dan teknik ini sangat
bermanfaat untuk menyampaikan saran atau rekomendasi penyuluh ketika tidak bisa
bertemu dengan petani.
Prosedur pelaksanaan Metode dan teknik Bendera
Lapangan adalah sebagai berikut:
Pertama, pada lahan petani ditancapkan tiang
bendera disertai bendera berbahan kain yang memiliki kantong atau saku. Saku tersebut
digunakan sebagai tempat menaruh catatan.
Kedua, pada saat penyuluh berkunjung ke lahan
patani, penyuluh mengamati kondisi lahan petani, misalnya penyuluh mengamati
adanya serangan penyakit tanaman atau tanaman terlihat kekurangan air. Hasil pengamatannya
itu dituliskan di dalam secarik kertas disertai rekomendasi-rekomendasi bagi petani
dan dimasukkan ke dalam kantong pada bendera.
Ketiga, ketika petani mendapatkan bederanya
berkibar berarti iya menemukan adanya pesan yang harus dibaca. Setelah pesan
tersebut dibaca maka posisi bendera tersebut dibuat dalam keadaan tergulung dan
diikat yang menandakan bahwa petani sudah membaca pesan tersebut.
Melihat dari prosedur tadi, tentu perlu ada
kesepakatan-kesepakatan yang dibuat sebelumnya antara petani dengan penyuluh. Bisa
saja aturan yang dibuat diubah sesuai kebutuhan, misalnya petani juga boleh
membuat pesan untuk penyuluh. Perlu diingat bahwa keterbatasan dari metode dan
teknik penyuluhan pertanian ini adalah perlunya kemampuan petani untuk membaca,
belum lagi unsur eksternal seperti cuaca bisa saja merusak bendera yang sudah
dibuat.
Dari uraian diatas, ternyata metode dan teknik penyuluhan pertanian secara
individual memiliki ciri yang unik dan berbeda dengan metode dan teknik
penyuluhan pertanian secara kelompok atau massal. Harap diingat bahwa metode
secara individual pada umumnya berfungsi untuk meyakinkan sasaran agar mau
mengadopsi inovasi yang ditawarkan.
Untuk itu kompetensi penyuluh dalam penerapan inovasi juga perlu
diperhatikan jangan sampai penyuluh kurang menguasai apa yang disampaikannya
sehingga nanti mengecewakan petani sebagai sasaran penyuluhan pertanian yang
akibatnya tujuan penyuluhan pertanian tidak tercapai.
Jika suatu saat saudara/i diminta melakukan penyuluhan pertanian secara
individual silahkan pilih metode dan teknik yang sudah saudara/i baca
disesuaikan dengan karakteristik sasaran dan wilayah yang saudara/i hadapi
nanti.
Terima kasih telah berkunjung membaca artikel ini, silahkan saudara/i cek
artikel lain kami, semoga dapat membantu
Sumber:
Comments
Post a Comment