Pengertian dan penggolongan Biaya produksi dan Biaya Produksi Menurut Perspektif Ekonomi Islam

 Pengertian Biaya Produksi

         Biaya Produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat menghasilkan output. Bahwa produksi dapat dilaksanakan apabila tersedia faktor-faktor produksi. Seorang pengusaha (entrpreneur) yang ingin melakukan produksi tentu harus terlebih dahulu menyediakan faktor-faktor produksi itu. 

        Sudah barang tentu pula bahwa semua faktor produksi itu tidak dapat diperoleh dengan Cuma-Cuma, melainkan harus dibeli karena tidak ada satu faktor produksi pun yang merupakan barang bebas; produksi untuk setiap output tidak semata-mata hanya tergantung pembelian input ini, itulah pengertian bagi “bagi produksi” itu. Jelasnya, biaya produksi adalah nilai semua faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan (memproduksi) output.

a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
b. Bahan-bahan pembantu atau penolong
c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
d. Penyusutan peralatan produksi
e. Uang modal. Sewa
f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administratif, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
h. Pajak

Penggolongan Biaya Produksi

a.   Biaya Produksi jangka pendek
        Biaya Produksi jangka pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari hubungannya dengan produksi di bagi menjadi 2 yaitu :
1)   Biaya Langsung (direct cost)
        Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan Supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
2)  Biaya tidak Langsung (indirect cost)
        Biaya tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu.39 Misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.

b.   Biaya Produksi Jangka Panjang
        Dalam jangka panjang seorang produsen memiliki kemungkinan untuk menambah semua faktor produksi yang digunakan Artinya dalam jangka panjang semua biaya produksi berubah, sehingga tidak perlu dibedakan antara biaya tetap maupun biaya variabel. Pada jangka panjang output yang dihasilkan dapat meningkat dengan pesat, karena tidak hanya bahan baku atau tenaga kerja (input variabel) saja yang berubah, tetapi mesin-mesin serta input tetap lainnya juga dapat bertambah.

        Oleh sebab itu bertambahnya biaya produksi dalam jangka panjang, biasanya seiring dengan bertambahnya output yang di hasilkan Dengan mengetahui harga dari faktor-faktor produksi yang digunakan, produsen dapat menentukan biaya rata-rata jangka panjang untuk menghasilkan setiap unit output yang hasilkan.

         Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, perusahaan harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (Plan Size) yang akan meminimumkan biaya produksi.

Biaya Produksi Menurut Perspektif Ekonomi Islam

        Biaya Produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan di keluarkan untuk menghasilkan suatu output barang.

        Biaya Produksi dalam ekonomi Islam berpedoman kepada Al-Qur‟an dan Hadist, yang berarti sumber biaya produksi harus berasal dari yang halal dan penggunaan biaya produksi juga harus dengan cara yang halal.

        Biaya Produksi dalam Islam juga harus didasarkan pada prinsip efisiensi dalam penggunaan sumber daya, seperti penggunaan sumber daya tanah & air yang tidak berlebihan, prinsip efektifitas dalam penggunaan waktu, serta prinsip keadilan bagi pekerja dalam hal pengaturan waktu kerja dan upah yang harus diterima.

        Penggunaan sumber daya alam sebagai salah satu faktor biaya produksi tidak boleh dilakukan secara berlebihan yang bisa menimbulkan kerugian dikemudian hari, seperti yang telah dijelaskan dalam Al-Qur‟an dalam surat Al-Bagarah ayat 205 yang artinya:

Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasan

        Selain itu, produsen diharapkan agar bisa menyesuaikan tingkat upah bagi karyawa dalam ruang lingkup faktor produksi dengan mempertimbangkan jumlah output yang di dapat dalam setiap periode kegiatan produksi seperti yang tertera dalam hadist yang artinya:

Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering” (HR.Ibnu Majah).


                    Produksi Dalam Ekonomi Islam 


Sumber:
http://repository.uinbanten.ac.id/1380/4/BAB%20II.pdf

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad