Pengertian Pendapatan Petani
Pendapatan
atau penghasilan dapat dilihat dari mata pencaharian yang dilakukan oleh setiap
rumah tangga. Bagi seorang petani, tanah merupakan salah satu unsur produksi yang
sangat menentukan keberhasilan usaha tani, sekaligus merupakan sumber penghasilan
petani. Selain dari hasil yang diusahakan petani juga memperoleh penghasilan
bekerja disektor non usaha tani, seperti buruh, dagang, pengerajin, dan pekerjaan
lain yang sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.
Pendapatan
petani dapat di artikan sebagai, penghasilan yang diterima oleh seorang atau
kelompok dari hasil mengarap lahan pertanian guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Pendapatan
adalah gambaran tentang posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat.
Sedangkan
pendapatan keluarga merupakan jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga
termasuk barang, hewan peliharaan, dipakai untuk membagi keluarga kedalam tiga
kelompok pendapatan yaitu : pendapatan rendah, pendapatan sedang dan pendapatan
tinggi.
(Sofian
Efendi2001:24dalam http://www.wordpers.com/Masalah Kemiskinan/makna.go.id).
(Soemitro,
1979:13 dalam http://www.wordpers.com/Masalah
Kemiskinan/makna.go.id).
Pendapatan
adalah jumlah uang atau nilai uang selama tahun takwin diperoleh seseorang
sebagai hasil usaha atau kerja barang tidak bergerak, harta bergerak dan hak
atas bayaran berkala.
Sedangkan
menurut kamus istilah ekonomi, pendapatan atau income ialah :
1. Pendapatan
berupa uang atau ekuivalen/derajat dengan uang selama periode tertentu.
2. Penghasilan
seseorang seperti gaji, bunga, sewa, honorarium
3. Hasil atas investasi
4. Laba atau
sisa pendapatan setelah dikurangi harga
Berdasarkan
beberapa definisi pendapatan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan pendapatan adalah sejumlah penghasilan yang diterima seseorang atau
seluruhnya anggota keluarga baik yang berupa uang maupun barang selama beberapa
waktu tertentu.
Pembagian
Pengelolaan Pendapatan dalam Masyarkat
Pendapatan
masyarakat dapat dikelompokkan dalam tiga golongan :
1. Golongan masyarakat
yang berpenghasilan rendah di sebut berpenghasilan rendah, karena pendapatan
yang di perolehnya masih belum mampu mencukupi hidup minimum.
2. Golongan masyarakat
yang berpenghasilan normal disebut berpendapatan normal, karena pendapatan yang
di perolehnya baru cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup primer pada tingkat
kebudayaan masyarakat pada waktu itu.
3. Golongan masyarakat
berpenghasilan tinggi, yang termasuk golongan ini adalah mereka yang
berpenghasilan lebih dari minimum untuk hidup normal terutama dalam memenuhi
kebutuhan hidup primer golongan ini sudah mengarahkan prefensi kebutuhan pada
tingkat yang lebih tinggi.
(Hifni Mugoddam. 1979:86 dalam http://www.scribd.com/doc/Faktor-Penyebab-Kemiskinan.go.id).
Persepsi
manusia tentang kebutuhan hidup minimum yang diperlukan sangat dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang di milikinya, hal ini
menumbuhkan sikap hidup yang meletakan tingkat kebutuhan hidup pada tingkat
yang tidak tinggi, sehingga pendapatan yang diperolehnya dapat memenuhi kebutuhan
hidup yang memadai. Posisi seorang dalam lingkungan sosial bisa juga mempengaruhi
ukuran bagi penetapan tinggi rendahnya pendapatan.
Dalam keadaan
begini maka penduduk miskin dengan pendapatan yang lebih baik ditengah-tengah
masyarakat yang miskin akan merasa dirinya berada pada tingkat yang lebih baik.
Sungguhpun kebutuhan hidup minimum seperti makanan, pakaian dan perumahan belum
memadai. Tetapi karena ia hidup ditengah masyarakat yang kaya dan berpendapatan
tinggi, maka ia termasuk golongan masyarakat yang berpendapatan rendah.
Berdasarkan
penggolongan pendapatan di atas maka dapat terlihat adanya stratifikasi dalam
besarnya jumlah pendapatan masing-masing orang atau keluarga. Hal ini
disebabkan karena pemilikan tanah pertanian. Modal usaha, dan kesempatan untuk
memperoleh lapangan kerja baik di sektor pertanian maupun di luar sektor pertanian.
(Chairul
2000:52 dalam http://www.scribd.com/doc/Faktor-
Penyebab-Kemiskinan. go.id).
Karena
terdapat perbedaan perolehan pendapatan antara masing-masing orang atau keluarga
maka perlu di cari cara untuk mengukur dan mengetahui tingkat pendapatan petani
miskin didesa berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dalam tulisan ini
hanya dibatasi dengan menitik beratkan pada masalah rendahnya pendapatan petani.
Sedangkan jika
kita berbicara tentang golongan masyarakat berpenghasilan rendah maka hal ini
berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Salah satu ciri kemiskinan adalah
rendahnya pendapatan, baik itu yang disebabkan karena rendahnya produktifitas
maupun karena ketidak mampuan individu.
Sumber:
Comments
Post a Comment