Prosedur pemilihan media penyuluh pertanian - Fungsi Media Penyuluhan Pertanian, Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian, Prosedur Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian
Pada artikel ini akan dibahas
beberapa materi, meliputi:
1. Fungsi Media Penyuluhan
Pertanian
2. Dasar Pertimbangan
Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian
3. Prosedur Pemilihan Media
Penyuluhan Pertanian
1. Fungsi Media Penyuluhan
Pertanian
Ada 4 fungsi media sebagai
alat bantu penyulhan pertanian, ke-4 fungsi tersebut yaitu:
a. Fungsi
edukatif
Fungsi edukatif
merupakan fungsi utama dari setiap media penyuluahn pertanian. Fungsi edkukatif
duatu media berperan apabila media penyuluhan yang digunakan memberikan dampak
atau pengaruh bagi perubahan pengetahuan sasaran. Contohnya, ketika penyuluh
memanfaatkan LCD untuk menjelaskan inovasi baru pada sasaran di balai
pertemuan. Dalam hal ini, LCD menjadi media penyuluhan yang digunakan untuk
menjalankan fungsi pendidikan.
b. Fungsi
sosial
Melalui media
penyuluhan dapat terjadi interaksi berlanjut bagi sekelompok masyarakat yang
membahas tentang pesan yang disampaikan melalui media penyuluhan. Sebagai contoh,
kelanjutan dari pertemuan penyuluhan memberikan efek yang positif bagi
kehiidupan sosial masyarakat, pemuka masyarakat dan para petani membahas
kembali rencana penanggulangan hama dalam musyawarah kelompok, salah seorang
petani memaparkan rencana penanggulangan hama di papan tulis kemudian diantara
mereka terjadi pembagian tugas untuk melakukan kegiatan penanggulangan hama
tersebut. Dalam kegiatan ini papan tulis menjadi media penyuluhan yang
memerankan fungsi sosial.
c. Fungsi
ekonomis
Sebagai fungsi
ekonomi, media penyuluhan memegang peran yang tidak kalah penting. Saat ini
hampir semua petani memiliki handphone, media tersebut sering digunakan sebagai
alat komunikasi antara petani satu dengan petani lainnya, atau antara petani
dengan penyuluh untuk menanyakan informasi penting seputar usahataninya, sering
pula media ini digunakan petani untuk menghubungi pengumpul untuk menjual hasil
pertaniannya. Pengusaha agribisnis bahkan dapat memanaatkan media penyuluh
untuk mempromosikan produknya kepada masyarakat luas.
d. Fungsi
hiburan
Melalui fungsi
hiburan akan dirasakan sasaran sebagai pesan yang ringan, tidak terkesan
menggurui, dan diterima dalam suasana yang santai tanpa menghilangkan fungsi
lainnya dari media penyuluhan. Sebagai contoh, bagi masyarakat pedesaan
diberikan hiburan pertunjukan yang sesekali menyelipkan pesan-pesan penyuluhan
sehingga masyarakat secara tidak langsung memperoleh pengetahuan baru dan
suasana yang menyenangkan.
2. Dasar Pertimbangan
Pemilihan Media Penyuluhan Pertanian
Dalam memilih suatu media
penyuluhan pertanian tentu diperlukan pertimbangan-pertimbangan. Hal-hal yang
harus dipertimbangkan dalam oemilihan media yaitu:
a. Tujuan
Secara umum,
penyuluhan ditujukan untuk mewujudkan perubahan perilaku sasaran dalam
berusahatani agar usahatani yang dijalankan memperoleh hasil yang baik. Perilaku
tersebut bisa berupa pengetahuan, sikap, ataupun keterampilan. Dengan demikian
pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan dicapai oleh
sasaran. Sebagai contoh, jika petani diharapkan mampu menggunakan teknologi
baru, maka media penyuluhan dapat diberikan berupa pemutaran video yang secara
detail menjelaskan dan mempraktekkan penggunaan teknologi baru tersebut,
disertani juga dengan praktik langsung oleh penyuluh
b. Karateristik
sasaran
Dalam melakukan
penyuluhan tentu harus diperhatikan tentang informasi apakah yang benar-benar
dibutuhkan sasaran, namun cara penyampaian informasi melalui media harus
memperhitungkan karakteristik sasaran seperti tingkat pengetahuan, kemampuan
membaca dan menulis, serta kompleksitas pesan. Media yang penuh tulisan bagi
sasaran yang tingkat pengetahuannya rendah tentu kurang mampu meningkatkan
minat sasaran atau akan menyulitkan sasaran dalam memahami isi pesan.
Kondisi sosial
budaya sasaran perlu juga diperhatikan, seperti adat istiadat, kebiasaan atau
hal-hal yang ditabukan.masyarakat relijius mungkin tidak bersedia menerima
informasi dari media yang menayangkan gambar-gambar yang tidak sesuai dengan
aturan budayanya. Contohnya media yang menayangkan cara pemotongan sapi bagi
masyarakat yang mengagungkan sapi tentuk akan mengundang konflik.
c. Kondisi
lingkungan
Faktor ini
berhubungan dengan infrastruktur serta iklim yang dimiliki wilayah penyuluhan,
seperti mudah tidaknya akses ke tempat penyuluhan, ketersediaan aliran listrik,
curah hujan, atau tiupan angin. Tidak semua kondisi cocok untuk media
penyuluhan tertentu. Misalkan di daerah yang tidak ada listrik media yang
digunakan janganlah yang menggunakan arus listrik, papan tulis, alat peraga
sederhana atau benda lain disekitar lokasi dapat digunakan sebagai media
penyuluhan.
d. Luas
jangkauan
Media yang
digunakan harus menjangkau sasaran sehingga harus dipilih media mana yang harus
digunakan di daerah yang mudah jangkau, serta media mana yang bisa digunakan
untuk sasaran yang daya jangkaunya jauh.
Untuk sasaran
dengan lokasi penyuluhan yang dekat serta mudah diakses, perangkat yang berat
mungkin tidak menjadi masalah jika dibawa ke lokasi penyuluhan, akan tetapi
untuk sasaran di lokasi yang jauh dan sulit dijangkau sebaiknya menggunakan
media yang sederhana dan mudah dibawa.
e. Ketersediaan
sumber daya
Sumberdaya yang
dimaksud antara lain: sumber dana; tenaga penyuluh; waktu yang diperlukan untuk
membuat, mempersiapkan dan menggunakan media; bahan yang dibutuhkan sebuah
media / pendukung media; peralatan / fasilitas. Sebagai ilustrasi, suatu media
sederhana tetap saja harus dibuat terlebih dahulu, dan ini tentu memerlukan
dana untuk menyiapkan bahan-bahannya, membutuhkan orang untuk membuatnya, serta
membuthkan bahan-bahan untuk membentuknya. Untuk media penyuluhan yang sudah
jadi tentu membutuhkan biaya untuk memperolehnya, membawanya sampai menggunakan
media tersebut saat penyuluhan.
3. Prosedur Pemilihan Media
Penyuluhan Pertanian
Dalam buku Sistem Penyuluhan yang
ditulis oleh Mardikanto pada tahun 2009, disebutkan 1 hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penggunaan media penyuluhan pertanian adalah bahwa pemilihan
media harus efektif dan efisien sesuai dengan tujuan perubahan perilaku
sasaran. Hal ini sangat penting karena tidak semua media tersedia atau mudah
disediakan oleh penyuluh pada tempat dan waktu tertentu. Perlu diingat pula
bahwa tidak semua alat eraga yang mahal dapat menjamin tercapainya tujuan
penyuluhan. Berdasarkan hal tersebut, Mardikanto merancang suatu acuan pemilihan
media disesuaikan dengan tujuan penyuluhan sebagaimana terlihat pada tabel
berikut.
Pada tabel terlihat kolom
jenis alat peraga / media penyuluhan pertanian serta ranah perilaku yang hendak
dicapai oleh sasaran meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk menjangkau
perubahan pengetahuan sasaran jenis benda yang dijadikan media penyuluhan
adalah contoh spesimen atau model.
Misalnya penyuluh ingin
menjelaskan mengenai cara tanam jajar legowo, maka penyuluh dapat menyiapkan
model cara tanam jajar legowo yang dapat disajikan dan dilihat oleh semua
sasaran. Namun untuk mengubah sikap dan keterampilan, model yang dibawa
haruslah hasil produksi dari varietas tertentu dengan cara tanam jajar legowo,
misalnya contoh beras yang dihasilkan atau mungkin hasil olahannya.
Dalam pemilihan media ada
beberapa model yang dapat digunakan., berikut Jenis-Jenis Model Prosedur
Pemilihan Media:
a. Model
checklist
Yang juga
menangguhkan keputusan sampai semua keriteria pemilihan media terpenuhi atau
kriteria terpenting terpenuhi.
Pada pemilihan
media dengan model ini, para penyuluh harus menyusun daftar pertanyaan yang
diajukan untuk alternatif jenis media yang akan dipilih. Penyuluh dapat
menyusun kriteria sendiri dalam bentuk pertanyaan yang akan dicentang jika
jawabannya tepat. Kriteria tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan
pencapaian tujuan penyuluhan.
b. Model
matriks
Yang menangguhkan
keputusan pemilihan sampai seluruh pemilihan medianya diidentifikasikan.
c. Model
bagan arus
Yaitu dengan
cara menggunakan sistem pengguguran dalam keputusan pemilihan media.
Sumber:
Comments
Post a Comment