Revolusi Media Informasi Komunikasi



        Sebelum tahun 1970-an, media didefinisikan berdasarkan bagaimana cara penyampaiannya. Media cetak didefinisikan sebagai media yang terbuat dari bahan kertas seperti koran, majalah, buku, brosur. Media elektronik didefinisikan sebagai media yang menggunakan antena dalam membawa siaran melalui sinyal - sinyal pada televisi dan radio.




         Perkembangan teknologi dan informasi telah mempengaruhi perkembangan media komunikasi saat ini. Menurut Charles Horton Cooley seorang ahli sosiologi Amerika mengemukakan bahwa, hal ini disebabkan media – media komunikasi tersebut tidak hanya mempengaruhi pola interaksi pada masyarakat tetapi juga pandangan psikologis sehingga akan ada selalu media – media komunikasi baru yang lebih efisien daripada proses – proses komunikasi pada masyarakat sebelumnya. Cooley juga mengemukakan faktor – faktor yang membuat lahirnya media baru lebih efisien adalah :

1. Membawa perluasan gagasan dan perasaan (Expressiveness)
2. Mengatasi waktu (Permanent of record)
3. Mengatasi ruang (Swiffness)
4. Jalan masuk ke lapisan masyarakat (Diffusion).

        Kehadiran internet memberi dampak yang cukup besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam perkembangan media komunikasi. Saat ini, internet dapat menyampaikan berbagai macam media cetak, elektronik dengan menggunakan sistem tanpa batas. Internet merupakan kombinasi dari ribuan jaringan komputer yang mengirim dan menerima data dari seluruh dunia (Biagi, 2010). Internet tidak memiliki presiden dan maskas pusat, dengan kata lain internet tidak mempunyai pemilik resmi. Seperti yang diutarakan oleh seorang perancang informasi Roger Fidler bahwa

internet tidak memiliki badan pemerintah atau komersial yang memiliki keuntungan bersih atau langsung dari operasinya.”




        Internet muncul pada pertengahan tahun 1990-an sebagai media massa baru. Awalnya, internet dikembangkan untuk membantu peneliti, ilmuwan, dan pendidik. Namun dalam ukuran global dan tidak adanya kontrol pusat, internet telah berevolusi dan telah menjadi sangat berbeda dari media tradisional. Internet telah mampu mengatasi kendala ruang dan waktu dalam proses penyebaran informasi dan komunikasi. Fenomena tersebut menimbulkan beberapa karakteristik yang menonjol yaitu:

1.        Pelipatan ruang-waktu (time-space compression). Melipat waktu artinya memperpendek jarak waktu, dengan meningkatkan kecepatan (velocity) atau memperpendek durasi. Melipat ruang artinya memperkecil jarak ruang (spatial), dengan cara memperpendek waktu tempuh di dalam ruang itu. Melipat ruang dan waktu terjadi secara bersamaan, karena ruang tidak dapat dipisahkan secara ontologis dari waktu. David Harvey menyebut kecenderungan ini sebagai pemampatan ruang-waktu, yaitu bagaimana hambatan ruang diatasi dengan teknologi, sehingga menciptakan percepatan dunia kehidupan.

2.        Pemadatan waktu-tindakan (time-action condensation). Artinya pemdatan berbagai tindakan ke dalam satuan waktu (detik, menit, jam, hari) dengan tujuan efisiensi waktu. Sebanyak mungkin melakukan tindakan dalam sedikit mungkin waktu. Dulu kita melakukan tindakan dalam satu waktu tertentu. Sekarang kita dapat melakukan banyak hal dalam waktu yang sama.

3.       Miniaturisasi ruang-waktu (time-space miniaturisation). Baik ruang maupun waktu, keduanya dapat dikerdilkan. Dalam pengertian diredusir ke dalam berbagai dimensi, aspek, sifat, dan bentuk asalnya, dengan cara memindahkan wujudnya ke dalam wujud lain yang lebih ringkas dalam bentuk media representasi (gambar, fotografi, televisi, video, internet).

4.       Pemadatan ruang-waktu simbolik (symbolic time-space compression) yaitu peringkasan dalam dunia simbol itu sendiri. Ada berbagai mekanisme dalam bahasa yang memungkinkan sebuah simbol diringkas atau disingkat sedemikian rupa, sehingga pesan dan makna dapat disampaikan. Akan tetapi, ada sebuah proses pelipatan simbolik yang telah melampaui kemampuan bahasa untuk mengungkapkan makna, yaitu ketika bahasa diringkas, dipadatkan, dan diacak atau diredusir sebagai simbol dan tanda semata.

5.        Peringkasan ruang-waktu psikis (psychal time-space condensation). Pelipatan dan peringkasan keempat hal di atas sebagai akibat kemajuan telekomunikasi, transformasi, dan informasi, menimbulkan pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap keadaan psikis. Dalam hal ini adalah persepsi dan pandangan manusia terhadap ruang dan waktu itu sendiri. Misalnya, Persepsi tentang apa yang jauh kini dapat dirasakan dekat, sebaliknya yang dekat dapat menjadi jauh secara psikis. Begitu juga dengan persepsi manusia tentang dunia nyata dan dunia maya atau fantasi (Puspa Merdika, 2001).

        Keberadaan internet membuat dunia menjadi kecil, kita dengan mudah dapat menjelajahi dunia hanya dengan bermodal jaringan internet dengan berbagai banyak cara. Revolusi tekhnologi komunikasi telah memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari hari seperti dalam bidang jaringan dan komunikasi, informasi, pendidikan, ekonomi bisnis, hiburan, sosial budaya, dan sebagainya.


Baca Juga: Teknologi Komunikasi dan Masyarakat
                  Hubungan Status Sosial Ekonomi dengan Penggunaan Media Sosial
                  Status Sosial Ekonomi
                  Media Massa dan Perilaku Selektif serta Kecenderungan Pemilihan Media
                  Media Sosial
             
               


Sumber:
http://eprints.umm.ac.id/37053/3/jiptummpp-gdl-fitriaherm-50780-3-babii.pdf

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad