Sistem ekonomi - Pengertian, Macam-macam Sistem Ekonomi serta masing-masing ciri, kelebihan dan kekurangannya
Pengertian Sistem ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari
perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat diartikan sebagai:
keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian. (Wahyu Hidayat: ummpress.umm.ac.id/uploads/files/Sistem%20Ind.ppt).
Pada dasarnya sebuah sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu
(Dumairy, 1996: 28).
Suatu sistem muncul karena
adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan
manusia yang sangat bervariasi akan memunculkan sistem yang berbeda-beda.
Kebutuhan manusia yang bersifat dasar (pangan, pakaian, papan) akan memunculkan
suatu sistem ekonomi. Berikut adalah pengertian Sistem Ekonomi menurut para
ahli antara lain :
1. Menurut
Dumairy (1996: 30), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu tatanan kehidupan. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem
ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah,
padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi
sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan
masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan
masyarakat di suatu negara.
2. Tom
Gunadi (1985: 26). Sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan
dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran.
3. Suroso
(1997: 7-8). Dilihat dari tujuannya, sistem ekonomi merupakan usaha untuk
mengatur pertukaran barang dan jasa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Karena meningkatkan kesejahteraan rakyat itu merupakan salah satu
tujuan dari politik nasional, maka dengan demikian sistem perekonomian pada
dasrnya merupakan bagian dari sistem politik nasional.
4. Gregory
Grossman dan M. Manu mengatakan bahwa :“Sistem ekonomi adalah sekumpulan
komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri dari atas unit-unit dan
agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling
menopang dan mempengaruhi.” (http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/ pengertian-sistem-ekonomitradisional.html)
5. Menurut
Bapak Ekonomi yaitu Adam Smith (1723 - 1790): sistem ekonomi merupakan
bahan
kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup di
masyarakat
dalam meningkatkan kesejahteraan (Rayi Kinasih, 2011:
http://rarayiyikinasihsblog.blogspot.com/2011/03/pengertian-sistemekonomi-menurut-para.html).
Berdasarkan berbagai macam
pemaparan mengenai sistem ekonomi dari berbagai sumber maka dapat disimpulkan
bahwa sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur kondisi perekonomian
suatu negara sesuai dengan kondisi kenegaraan dari negara itu sendiri. Setiap
negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda-beda. Hal itu disebabkan
setiap negara memiliki ideologi, kondisi masyarakat, kondisi perekonomian,
serta kondisi SDA yang berbeda-beda. Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai
kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
Perbedaan mendasar antara
sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara
sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu
boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua
faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia
berada di antara dua sistem ekstrim tersebut. Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi.
Macam-macam Sistem Ekonomi
Di dunia ini terdapat berbagai
macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara. Sitem ekonomi tersebut antara
lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi liberal/pasar/bebas, sistem
ekonomi komando/terpusat/etatis, dan sistem ekonomi campuran.
1. Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem
ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga
kerja. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi dimapankan menurut pola
tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai
sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi (Cornelis Rintuh, 1995: 40).
a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
Sistem
Ekonomi tradisional memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Teknik
produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2) Hanya
sedikit menggunakan modal.
3)
Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).
4) Belum
mengenal pembagian kerja.
5) Masih
terikat tradisi.
6) Tanah
sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
b. Kebaikan
sistem ekonomi tradisional
Sistem
ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:
1) Tidak
terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat.
2)
Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
3) Tidak
individualistis.
c. Kelemahan
sistem ekonomi tradisional
Selain
memiliki berbagai kelebihan sistem ekonomi tradisional juga memiliki kelemahan,
yaitu:
1) Teknologi
yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah.
2) Mutu
barang hasil produksi masih rendah.
Saat ini
sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di
beberapa daerah pelosok, seperti suku Badui dalam dan suku Bugis masih menggunakan
sistem ini dalam kehidupan sehari-hari
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis)
Sistem
ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan ekonomi
mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme
pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An
Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Model
sistem ekonomi ini merujuk pada perekonomian pasar persaingan sempurna. Model
ini seluruhnya khayal (Gregory Grossman, 2004: 66). Sistem ekonomi pasar yang
dicetuskan oleh Adam Smith berintikan:
· “tangan yang tidak terlihat” akan menggerakkan
kegiatan ekonomi yaitu dengan adanya keinginan seseorang/sekelompok orang yang memberikan
sebuah barangdan atau jasa untuk mendapatkan barang lainnya (pertukaran).
· Harga
dalam pasar dapat goyah terutama karena hokum penawaran dan permintaan, serta
keinginan pengusaha menggunakan modalnya sebaik mungkin. Oleh karena itu harga
pasar dalam jangka pendek dapat sangat tinggi atau sangat rendah, tetapi dalam jangka
panjang akan mencapai keseimbangan.
· Dalam
sistem bebas seperti itu pemerintah suatu Negara mempunyai tiga tugas yang
sangat penting yaitu:
- Berkewajiban
melindungi Negara dari kekerasan dan serangan negara bebas lainnya.
- Melindungi
setiap anggota masyarakat sejauh mungkin dari ketidakadilan atau penindasan
oleh anggota masyarakat lainnya atau mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan.
- Mendirikan
dan memelihara beberapa institusi atau sarana untuk umum yang tidak dapat
dibuat oleh perorangan karena keuntungan yang didapat darinya terlalu kecil
sehingga tidak dapat menutupi biayanya. Dengan kata lain di luar itu, kegiatan
ekonomi sepenuhnya diserahkan kepada swasta. (Suroso, 1997: 14-15).
Pada dasarnya sistem ekonomi yang kapitalis murni
hampir tidak ada. Yang berkembang sekarang ini sistem ekonomi yang sudah campuran.
Hanya kadar dominasinya yang menentukan kecenderungannya kepada suatu jenis
sistem ekonomi. Negara yang menggunakan sistem ekonomi ini adalah Amerika
Serikat, Swedia, Belanda
dan Prancis.
a. Ciri dari sistem ekonomi
pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem ekonomi pasar/liberal/bebas
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Setiap orang bebas memiliki barang,
termasuk barang modal.
2) Setiap orang bebas menggunakan
barang dan jasa yang dimilikinya.
3) Aktivitas ekonomi ditujukan untuk
memperoleh laba.
4) Semua
aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (swasta).
5)
Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
6)
Persaingan dilakukan secara bebas.
7) Peranan
modal sangat vital.
b. Kebaikan
sistem ekonomi
pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem
ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki berbagai kebaikan antara lain:
1)
Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
2) Setiap
individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
3) Munculnya
persaingan untuk maju.
4) Barang
yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan
laku di pasar.
5) Efisiensi
dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif
mencari laba.
c. Kelemahan sistem ekonomi
pasar/liberal/bebas/kapitalis.
Sistem
ekonomi pasar/liberal/bebas/kapitalis memiliki kelemahan sebagai berikut:
1) Sulitnya
melakukan pemerataan pendapatan.
2) Cenderung
terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
3) Munculnya
monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
4) Sering
terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh
individu.
Suatu perekonomian
pasar/liberal/bebas/kapitalis dengan lembaga milik pribadi dan warisan
menimbulkan kondisi untuk mengumpulkan kekayaan dan mempertahankannya dalam
lingkungan keluarga dari satu ke lain generasi (Gregory Grossman, 2004: 68).
Ini merupakan wujud kelemahan dari sistem ekonomi pasar/liberal/bebas di mana
akan terjadi penumpukan kekayaan pada sekelompok orang secara turun temurun. Karena
pemerintah tidak membatasi kegiatan ekonomi, maka orang bebas melakukan apapun
yang menguntungkan bagi dirinya dan sesuka hatinya. Ekonomi pasar efektif dalam
menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasar untuk masing-masing produk, tapi
perekonomian pasar kurang bisa diharapkan dalam menciptakan keseimbangan makro ekonomi
(Gregory Grossman, 2004: 78).
Hal ini
salah satunya disebabkan karena seluruh kesatuan ekonomi melakukan kegiatan
ekonomi secara otonomi
tanpa adanya koordinasi langsung. Hal ini dapat menyebabkan kondisi
perekonomian suatu negara sangat fluktuatif, kecuali pemerintah mengambil
kebijakan untuk menstabilkan kondisi perekonomian negaranya. Suatu perekonomian
dengan perusahaan swasta cendereung memproduksi barang yang laku di pasar
daripada fasilitas umum.
3. Sistem
Ekonomi Komando/Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis
Sistem
ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat dominan
dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Sistem ini mendasarkan diri
pada pandangan Karl Marx (Suroso, 1997; 15-16). Masyarakat komunis yang dicita-citakan
Marx merupakan masyarakat yang tidak ada kelas sosialnya.
Pada sistem
ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara
atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang
tersebut diproduksi. Beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi ini adalah
Rusia, Cina, dan Kuba.
a. Ciri-ciri
sistem ekonomi komando
Sistem
ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Semua
alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah.
2) Hak
milik perorangan tidak diakui.
3) Tidak
ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan
perekonomian.
4)
Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah.
b. Kebaikan
sistem ekonomi komando
Sistem
ekonomi komando memiliki kebaikan antara lain:
1)
Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya.
2) Pasar
barang dalam negeri berjalan lancar.
3)
Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
4) Relatif
mudah melakukan distribusi pendapatan.
5) Jarang
terjadi krisis ekonomi.
c. Kelemahan
sistem ekonomi komando
Sistem
ekonomi komando memiliki kelemahan antara lain:
1)
Mematikan inisiatif individu untuk maju
2) Sering
terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3)
Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
4. Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, di
mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah
ekonomi. Dalam bentuk perekonomian campuran sumber-sumber ekonomi bangsa,
termasuk factor-faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok swasta, di
samping sumber tertentu yang dikuasai pemerintah pusat, atau pemerintah daerah,
atau pemerintah setempat. Karena itu dalam sistem ekonomi campuran dikenal
paling tidak dua sektor ekonomi, yaitu sektor swasta dan sektor Negara
(Cornelis Rintuh, 1995: 41).
Sistem ini berkembang dan sekarang diberlakukan
baik oleh Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi pasar (Negara industri
barat) maupun oleh Negara yang sebelumnya menganut sistem ekonomi perencanaan
yang ketat/terpusat (Uni Soviet). Pemberlakuan sistem ekonomi pasar yang ketat
ternyata menimbulkan depresi ekonomi pada tahun 1930-an. Sedang pemberlakuan
sistem ekonomi perencanaan yang ketat juga tidak mampu menghilangkan
kelas-kelas dalam masyarakat. Berdasarkan pengalaman tersebut banyak Negara
menganut sistem ekonomi campuran ini. (Suroso, 1997: 17).
Sistem ekonomi
campuran melahirkan ekonomi pasar bebas, yang memungkinkan persaingan bebas tetapi
bukan persaingan yang mematikan, campur tangan pemerintah dieprlukan untuk
menstabilisasi kehidupan ekonomi, mencegah konsentrasi yang terlalu besar di
pihak swasta, mengatasi gejolak-gejolak, dan membantu golongan ekonomi lemah.
a. Ciri-ciri
sistem ekonomi campuran.
Sistem
ekonomi campuran antara lain:
1)
Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat.
2) Barang
modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah.
3)
Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan
kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
4) Peran
pemerintah dan sektor swasta berimbang.
Penerapan
sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi
pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Secara
umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi
terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar
seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal,
sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia
dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis.
Kebanyakan negara-negara
menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia. Namun
perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang
dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme
juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando)
mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
b. Kabaikan Sistem Ekonomi Campuran
1)
Menghindarkan Free Fight liberalism
2)
Menghindarkan adanya monopoli
3)
Menghindarkan dominasi kekuasaan pemerintah
Sumber:
https://www.academia.edu/8108922/BAB_II_SISTEM_EKONOMI
Comments
Post a Comment