Studi
geografi hakekatnya adalah suatu pengkajian keruangan gejala dan masalah
kehidupan manusia di suatu wilayah. Seperti yang di jelaskan Sumaatmadja (1998,
hlm. 247) Studi ini disusun berdasarkan hasil observasi berbagai gejala di
lapangan. Studi geografi merupakan suatu penelaahan dan pengkajian gejala
kehidupan yang nyata karena studi geografi merupakan pengkajian keruangan
gejala dan masalah kehidupan manusia, sudah pasti ruang lingkupnya sangat luas.
Dari
ruang lingkup yang demikian luasnya itu, dapat diarahkan kepada tiga pokok
utama, yaitu:
(1)
penyebaran dan relasi umat manusia di permukaan bumi, dan aspek keruangan
permukiman serta penggunaan permukaan bumi,
(2)
interelasi masyarakat manusia dengan lingkungan alam yang merupakan studi
differensiasi areal, dan
(3)
kerangka regional dan analisa region-region yang spesifik. Berdasarkan ketiga
pokok ruang lingkupnya itu, segala aspek kehidupan manusia dapat terungkapkan.
Sumaatmaja (1988, hlm. 83) memandang dan menelaah
pendekatan ekologi bahwa “pendekatan
ekologi diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan
lingkungan alam, pandangan dan penelaaahan ini dapat mengungkapkan masalah
hubungan penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya”.
Pertanian merupakan aktivitas pemanfaatan sumber daya
alam yang bisa menghasilkan dan dapat di pergunakan untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan manusia. Seperti yang dijelaskan Sumaatmadja (1998, hlm. 166) “Pertanian merupakan dasar kehidupan ekonomi
manusia. Sampai saat ini dan barangkali sampai beberapa puluh tahun atau
beberapa ratus tahun mendatang, pertanian masih akan tetap menjadi sumber daya
bahan makanan penduduk”.
Sebelum manusia dapat mengembangkan sektor kehidupan
ekonomi yang lain, pertanian inilah yang menjamin kehidupannya. Selain menjadi
sumber daya bahan makanan utama, pertanian juga menyumbangkan potensi lain,
baik sebagai bahan perdagangan maupun sebagai bahan dasar industri.
Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai
suatu sistem keruangan, merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem
manusia. Ke dalam subsistem fisis termasuk komponen-komponen tanah, iklim,
hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahnya, sedangkan ke dalam
subsistem manusia termasuk tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi yang
berlaku dalam kehidupan masyarakat, kemampuan ekonomi dan kondisi politik
setempat.
Sumaatmaja (1988, hlm. 78) menjelaskan bahwa “Pendekatan
keruangan merupakan salah satu dari metode pendekatan dalam geografi, dalam
setiap pendekatan harus berdasarkan prinsip-prinsip geografi yang berlaku.
Prinsip-prinsip itu adalah prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi”.
Sumber:
upi - S GEO 1001467 Chapter2
Comments
Post a Comment