Cara budidaya pare secara konvensional, organik, dan hidroponik

Cara budidaya pare secara konvensional

Mempersiapkan Benih Pare
Tanaman pare pada dasarnya adalah tanaman berkembang biak dengan cara menggunakan benih. Biji pembuatan benih pare ini adala beih yang dapat kita lakukan sendiri. Hal ini, pembuatan biji pare, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ini.
  • Gunakanlah benih dari tanaman pare yang telah masak pada pohonnya. Bukan yang telah dicabut pada batang pohonnya.
  • Perhatikan buah pare yang akan digunakan untuk melakukan budidaya, apakah tanaman pare yang akan digunakan tersebut memliki cacat, pertumbuhan yang abnormal atau sering terkena penyat. Karena dalam proses pemilihan biji ini haruslah biji pare yang tergolong sehat, memliki tingkat produktivitas pare yang tinggi, serta tidak pernah terkena penyakit maupun hama selama pertumbuhannya.
  • Setelah mendapatkan buah pare yang telah dipilih pada pohon yang terbaik dan akan dijadikan benih. Kemudian, buatlah tanaman pare terbelah menjadi dua.
  • Kemudian ambillah biji yang terdapat pada di dalam pare.
  • Terakhir, keringkanlah biji tanaman pare dengan cara dijemur dibawah terik sinar matahari langsung.

Namun, apabila hal tersebut tidak terlalu memungkinkan, kita dapat melakukannya dengan cara melakukan pembelian terhadap benih pare. Kita dapat membelinya pada toko-toko yang mengkhususkan untuk penjualan pada peralatan serta perlengkapan pertanian. Selain itu, kita perlu memperhatikan bahwa biji yang akan digunakan adalah biji yang memiliki sertifikat. Untuk dua jenis benih yang ada, baik itu yang dipersiapkan sendiri maupun benih yang diperoleh melakukan pembelian dari toko, ada baiknya untuk melakukan proses penyeleksian terlebih dahulu.
Untuk mengetauhi cara memlih benih dari pare yang baik serta buruk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  • Hangatkan air jernih
  • Masukkan benih pare yang telah akan digunakan.
  • Tunggulah selama 30 menit.
  • Proses pemisahan akan dimulai, pada benih pare yang baik maka benih tersebut akan mengambang, apabila benih pare yang dimiliki tenggelam, maka benih tersebut memliki kecendrungan untuk tumbuh dalam kondisi yang tidak baik dan sebaiknya juga tidak dilakukan untuk melakukan dalam proses penanaman.
Penanaman pare
Setelah Melakukan proses pemilihan benih pare yang masuk pada golongan layak tumbuh. Maka lakukanlah penyemaian sebelum penanaman. Setelah itu, baru proses penanaman dapat dilakukan. Apabila tidak ingin melakukan penyemaian juga dapat dilakukan. Apabila tidak ingin melakukan penyemaian terhadap benih pare yang akan anda tanam dapat dilakukan cara yang akan dijelaskan sebagai berikut.
  • Gemburkanlah tanah pada lahan yang akan digunakan sebagai media tanam tanaman pare dengan cara menggunakan cangkul. Tujuannya adalah untuk membuat racun yang mengendap pada tanah dapat dikeluarkan, terjadinya proses pertukaran oksigen pada tanah yang mengendap, serta membunuh kuman, hama, serta penyakit yang berada di tanah agar tanaman tidak terkena hama dan penyakit saat ditanam.
  • Kemudian, buatlah bendengan dengan ketinggian sekitar 30 cm dengan lebar sekitar 150 cm. Panjang dari bendengan akan disesuaikan dengan seberapa banyak lahan yang akan digunakan untuk melakukan proses penanaman tanaman pare.
  • Berikanlah pupuk organik yang telah siap untuk digunakan pada lahan yang akan dijadikan tempat penanaman tanaman pare dengan cara ditaburkan.
  • Setelah itu, campurkan dua media tanam tersebut dengan cara diaduk.
  • Apabila telah dilakukan proses pencampuran. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah untuk mebuat lubang tanam dengan kedalaman sekitar kurang lebih 6 cm untuk masing-masing lubang yang akan ditanami benih pare.
  • Masukkanlah benih pare pada lubang tanam yang sebelumnya telah dibuat.
  • Perhatikan pula, bahwa satu buah lubang tanam harus diisi dengan 3 buah benih tanaman pare.
  • Terakhir, tutuplah lubang tanam yang telah disikan dengan 3 buah benih tanaman pare tersebut dengan menggunakan tanah yang berada disekitar laham.
Perawatan Tanaman Pare
Setelah dilakukannya proses penanaman benih pare. Maka untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari tanaman pare itu sendiri perlu dilakukan perawatan terhadap tanaman pare yang ditanam. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan proses perawatan tanaman pare. Beberapa hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
Teknik Penyiangan
Proses penyiangan pada tanaman pare dapat dilakukan apabila tanaman gulma atau hama serta parasite yang terdapat pada sektiar tanaman pare telah tumbuh tinggi. Hal yang dapat dilakukan ada dengan cara mencabut tanaman gulma tersebut hingga ke bagian akarnya. Kemudian, buanglah gulma tersebut dan usahakan tidak berada pada area lahan penanaman.
Teknik Penyiraman Harian
Proses penyiraman tanaman pare dapat dilakukan dengan waktu pada sore hari setelah dilakukannya penanaman. Setelah melakukan proses penanaman kemudian kita dapat memberikan  air sebayak dua kali sehari, yaitu adalahh pada pagi dan sore hari.
Pembuatan para-para
Para-para adalah tempat tumbuh rambatan tanaman pare. Karena tanaman pare adalah tanaman yang tumbuh dengan cara merambat, maka diperlukan para-para untuk tanaman pare agar tumbuh dengan baik.
Para-para dapat dibuat dengan menggunakan belahan-belahan dari bamboo yang disusun dengan panjang 200 cm. Bentuk dari para-para sebaiknya berbentuk kotak, karena, dengan membentuk kotak akan membuat tumbuhan pare tumbuh dengan terlihat rapih serta tertata dengan baik.

Teknik Penyulaman
Cara menanam pare selanjutnya adalah proses penyulaman. Proses penyulaman dapat dilakukan apabila terlihat pertumbuhan yang gagal dari benih yang ditanam. Untuk tanaman pare sendiri dapat dilakukan proses penyulaman apabila memasuki 1 minggu setelah dilakukannya penanaman.
Pupuk Tanaman Pare
Agar meningkatkan proses pertumbuhan serta produktivitas dari tanaman pare itu sendiri, maka selain pupuk organic maka kita dapat memberikan pupuk anorganik pada tanaman pare yang ditanaman. Berikanlah pupuk organic apabila tanaman telah memasuki umur 21 hari setelah dilakukannya proses penanaman. Sebaiknya, pupuk yang akan digunakan adalah pupuk NPK.
Pemangkasan Pare
Sebaiknya, adalam satu kali proses penanaman pare dilakukannya proses untuk memangkas tanaman pare sebanya dua kali. Hal ini bertujuan supaya tanaman pare dapat memproduksi pare lebih banyak. Cara pemangkasan tanaman pare ini dpat dilakukan dengan cara memangkas pada bagian cabang dari tanaman pare itu sendiri.
Pengendalian Hama Penyakit Pare
Saat pertumbuhan tanaman pare itu sendiri, maka hama dan penyakit akan mulai mendekati tanaman pare yang sedang masuk pada tahap produktif. Oleh karena itu, untuk mengurangi tingkat ancamannya dapat dilakukan dengan cara menutupi sayuran pare yang telah tumbuh dengan cara menutupinya dengan plastik agar terhindar dari serangan hama.
Apabila ancaman berupa penyakit, kita dapat memberikan insekstisida dengan dosis yang telah dianjurkan sebelum saat memberikannya. Bagian ini juga merupakan cara menanam pare yang harus diperhatikan karena jika pare terjangkin banyak penyakit, hasilnya tidak bagus.
Pemanenan Pare
Tanaman pare yang dirawat kini telah berproduksi, saatnya Anda menikmati hasil panen. Apabila tanaman pare telah memasuki hari ke 60 setelah dilakukannya proses penanaman, maka tanaman pare ada kemungkinan untuk telah siap panen.
Cara yang dapat dilakukan untuk memanen tanaman pare tersebut adalah dengan cara memotong pada bagian tangkai buah pare. Pemotongan tersebut, dapat dilakukan dengan cara menggunakan gunting untuk stek, atau pisau. Pada saat pemotongan tersebut, sebaiknya alat pemotong berada pada kondisi yang tidak kotor atau steril.



Cara budidaya pare secara organik

Pemilihan Bibit yang Berkualitas dan Bersertifikasi

Jika anda ingin memulai menanam budidaya, hal pertama yang disiapkan adalah bibit pare atau bahan tanam pare.
Bibit dapat dibeli di toko pertanian atau jaman sekarang sudah canggih secara online, namun tetap perhatikan bungkus dan kemasan bibit.
Pilih atau cari bibit yang berkualitas dan bersertifikasi yang sudah dikeluarkan oleh Dinas Pertanian atau Kementrian Pertanian.
Jika anda memilih bibit dari buah langsung agar lebih mudah dan murah, anda dapat memilih jenis pare yang sudah matang, namun pare tersebut haruslah matang di pohon.
Ambil biji dari daging buah lalu cuci dan hilangkan lendirnya. Setelah itu seleksi biji dengan cara merendam biji selama beberapa waktu, jika biji tenggelam maka biji tersebut bagus dan produktif sehingga dapat digunakan, begitupun sebaliknya.
Biji yang terapung tidak bagus dan tidak produktif. Jika sudah diseleksi jemur biji pare hingga kering lalu masukan kedalam botol dan tutup menggunakan bahan gabus, agar sirkulasi udara menguap.

Persiapan Lahan dan Pengolahan Tanah

Setelah menyediakan bibit, anda dapat mengolah dan mempersiapkan lahan. Penanaman dapat menggunakan lahan sawah, tegalan ataupun ladang.
Hal yang harus diperhatikan adalah, persiapan dan pengolahan dilakukan minimal 7 hari sebelum penanaman, setelah itu lahan dibersihkan total dari gulma atau rumput-rumput liar.
Setelah selesai bajak/cangkul tanah hingga gembur dan halus kurang lebih sedalam 30 cm, gunanya agar oksigen dalam tanah terputar.
Buat guludan atau bedengan selebar 200 cm sementara panjang dikondisikan sesuai lahan, lalu buat parit antara guludan sebesar 40 – 60 cm dengan ketinggian maksimal 50 cm dan jarak lubang tanam standarnya 60 cm atau 80 cm.
Tanah yang dapat ditanam oleh tanaman pare berkisar antara 2 hingga 1500 meter diatas permukaan laut.

Teknik Penanaman dan Frekuensi Penyiraman

Tanaman pare termasuk tanaman yang bandel atau tidak terlalu rewel, namun jika penanamannya salah bisa saja tidak akan menghasilkan tanaman dan hasil yang baik. ketika penanaman ada dua teknik yang dapat dilakukan, pertama langsung menanam benih ke ladang kedua menggunakan perantara polybag.
Penggunaan teknik tergantung kondisi lahan dan cuaca. Jika penanaman dilakukan pada musim hujan maka bisa langsung ditanam di ladang karena resapan air ditanah melimpah, tetapi ketika musim kemarau benih sebaiknya ditanam di polybag terlebih dahulu.
Jika sudah 15-20 hari tanaman dapat dipindah ke lahan. Untuk penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari ketika pagi dan sore. Jika tanaman sudah mulai membesar, kurangi frekuensi penyiraman.

Tips Tambahan menanam Tanaman Pare

Karena menanam tanaman khususnya tanaman pare tidak bisa langsung ditanam begitu saja, ada beberapa tips yang dapat dilakukan oleh anda.
Pertama ketika pengolahan tanah anda dapat mencampurkan pupuk organik seperti pupuk kandang dan pupuk kompos, namun pencampuran dilakukan minimal 10 hari sebelumnya, agar tanaman tidak langsung terkena pupuk kandang mentah atau pupuk kompos yang bersifat panas bagi tanaman.
Selain itu penggunaan pupuk diletakan dengan jarak 15 cm antara pupuk dan pusat tumbuh tanaman.
Kedua penggunaan sulur atau penyanggah tanaman ketika tanaman pare sudah besar.
Hal ini mengingat karena tanaman pare merupakan tanaman merambat. Terakhir perawatan tanaman pare ketika sudah besar hingga berbuah. Selalu bersihkan lahan dari rumput liar yang mengganggu.

Cara budidaya pare secara hidroponik
Tentukan Lokasi
Agar cara menanam pare hidropinik anda berhasil, maka harus ditetapkan lokasi untuk menanam pare tersebut. Seperti halnya cara menanam cabe hidroponik dalam polybag, anda harus menetapkan sistem hidroponik apa yang akan digunakan. Temukan sistem hidroponik dalam struktur tertutup, seperti rumah kaca atau di teras atau dek luar ruangan. Lantai harus sejajar untuk memastikan bahkan cakupan air dan nutrisi ke tanaman di dalam sistem.
Jika menempatkan sistem di luar ruangan, lindungi sistem dari elemen-elemen, seperti menyediakan penghalang angin, dan periksa ketinggian air lebih sering karena kehilangan air dari penguapan. Selama musim penghujan, bawalah sistem hidroponik di dalam ruangan. Jika menempatkan sistem di ruang interior rumah Anda, tambahkan lampu tumbuh untuk memberikan pencahayaan tambahan untuk tanaman.
Merakit Sistem Hidroponik
Sistem ini terdiri dari enam tabung tumbuh terbuat dari 15 cm pipa PVC, berdiri dan teralis terbuat dari PVC, tangki nutrisi, pompa dan manifold.
  • Tangki duduk di bawah meja 15 cm tabung tumbuh PVC, dan pompa duduk di dalam tangki untuk mendorong nutrisi ke tanaman melalui manifold pipa PVC yang lebih kecil dan tabung plastik.
  • Setiap tabung tumbuh memiliki pipa pembuangan yang mengarah kembali ke tangki. Manifold duduk di atas pipa dan mengirim air bertekanan ke tabung.
  • Untuk mendapatkan nutrisi untuk tanaman dalam sistem ini, air didorong melalui persegi PVC, manifold, dan kemudian ditembakkan ke tabung plastik kecil yang berjalan di dalam masing-masing tabung yang tumbuh lebih besar.
  • Tabung nutrisi memiliki lubang yang sangat kecil di dalamnya, satu lubang di antara setiap lokasi pabrik. Nutrisi mengeluarkan lubang dan menyemprotkan akar tanaman.
  • Isi tangki galon dengan air. Kemudian tambahkan dua cangkir nutrisi ke tangki (atau seperti yang direkomendasikan oleh label pupuk), hidupkan pompa dan biarkan sistem berjalan selama sekitar 30 menit untuk mendapatkan semua nutrisi yang tercampur secara menyeluruh. Itulah cara menanam pare hidroponik.
Persiapan Bibit Pare
Benih dapat dibeli secara online atau di toko-toko kebun. Anda juga bisa menggunakan biji yang Anda dapatkan dari buah-buahan kuning matang. Biji matang memiliki lapisan warna merah kecoklatan. Proses perkecambahan tidak sulit, tetapi ada beberapa trik untuk membuatnya lebih cepat seperti cara menanam jagung di gelas plastik.
  • Biji akan berkecambah secara perlahan dalam 3-4 minggu jika Anda langsung menaburinya tanpa perlakuan awal, terutama pada suhu rendah.
  • Tetapi untuk meningkatkan tingkat perkecambahan dan untuk perkecambahan yang lebih cepat, Anda harus menghilangkan kulit biji.
  • Untuk ini, gosokkan biji dari satu sisi tanpa merusak endosperm di dalam kulit biji. Merendam benih selama 24 jam dalam air sebelum disemai juga akan membantu.
  • Temperatur yang tinggi dan kelembapan yang memadai memegang kunci untuk berhasil menumbuhkan biji pare.
  • Posisikan tray semai dalam jarak 3 kaki dari jendela yang menghadap ke barat atau selatan di mana mereka akan mendapatkan sinar matahari langsung di siang hari.
  • Hangatkan pot sampai 25  derajat C menggunakan tikar perkecambahan dan jagalah agar pot-pot tertutup dengan kubah propagasi atau bungkus plastik untuk menahan kehangatan dan kelembapan di dekat biji pare.
  • Bijinya membutuhkan kelembaban yang konstan, tetapi tanah harus dibiarkan mengering sedikit di antara penyiraman untuk mencegah busuk dan pertumbuhan lumut.
  • Bibit pertama dapat muncul hanya dalam waktu empat hari dengan sebagian besar benih berkecambah sekitar hari ke delapan.

  • Penanaman di Sistem Hidroponik
    Salah satu cara termudah untuk menanam kebun hidroponik adalah menggunakan bibit yang dibeli, terutama jika Anda tidak punya waktu untuk menumbuhkan bibit sendiri. Kuncinya adalah memilih tanaman tersehat yang dapat Anda temukan dan kemudian menghapus semua tanah dari akarnya. 
    • Untuk mencuci kotoran dari akar, rendam bola akar ke dalam ember berisi suam-suam kuku ke air dingin. Air yang terlalu hangat atau terlalu dingin dapat menyebabkan tanaman menjadi shock.
    • Pisahkan akar dengan lembut untuk mengeluarkan tanah. Tanah yang tersisa di akar bisa menyumbat lubang semprot kecil di tabung nutrisi.
    • Setelah akar bersih, tarik akar sebanyak yang Anda bisa melalui bagian bawah cangkir tanam dan kemudian tambahkan kerikil tanah liat yang diperluas untuk menahan tanaman di tempatnya dan tegak.
      Gunakan klip tanaman dan tali untuk mengikat tanaman ke teralis. Senar akan memberi mereka dukungan untuk memanjat lurus ke atas, yang membantu memaksimalkan ruang di area terbatas ini.
    • Ikat tali secara longgar ke bagian atas terali, pasang klip dan tali ke pangkal setiap tanaman dan pelan-pelan angin ujung tanaman di sekitar tali.
    • Periksa ketinggian air setiap hari di beberapa daerah, mungkin perlu memeriksanya dua kali sehari, tergantung pada proses cepatnya kehilangan air karena panas yang berlebihan dan penguapan.
    • Periksa pH dan tingkat nutrisi setiap beberapa hari. Karena pompa bekerja penuh waktu, Anda tidak memerlukan pengatur waktu, tetapi pastikan tangki tidak mengering atau pompa akan menyala.
    • Beberapa minggu setelah tanam, tanaman akan sepenuhnya menutupi teralis karena mereka akan memiliki semua air dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh dengan cepat.
    • Sangat penting untuk mengawasi pertumbuhan tanaman dan mengikat atau memotong batang tanaman setiap beberapa hari.
    Periksa Hama dan Penyakit
    Carilah tanda-tanda hama dan penyakit, seperti kehadiran serangga hama, pengunyah daun dan penyakit daun. Satu tanaman yang sakit dapat dengan cepat menginfeksi semua yang lain karena mereka begitu dekat satu sama lain. Segera buang tanaman pare yang sakit seperti cara menanam cabe hidroponik.
    • Pare dapat diserang oleh kumbang mentimun berbintik dan belang bergaris. Kumbang mentimun dapat membawa penyakit layu bakteri yang akan menyebabkan tanaman rambat roboh.
    • Tanaman merambat yang terinfeksi tidak pulih. Semprotkan kumbang dewasa dengan rotenone atau insektisida berbasis piretrum. Gunakan semua pestisida saat senja untuk menghindari melukai lebah madu.
    • Lalat buah juga dapat menyerang buah pare, mereka dapat menyebar penyakit busuk buah.
    • Cegah lalat agar tidak mencapai buah dengan menutup buah-buahan dengan kantong kertas yang diikat dengan benang atau karet atau membungkusnya dengan koran ketika buahnya hanya tumbuh sepanjang 5 hingga 10 cm.
    Panen
    Panen semangka pare sekitar 12 hingga 16 minggu setelah tanam dan 8 hingga 10 hari setelah bunga mekar ketika buahnya panjangnya 10-15 cm. Buahnya memiliki kulit hijau muda dan beberapa garis kuning. Jika buah-buahan terlalu lama berada di batang maka mereka akan matang berlebihan, menjadi kuning, tumbuh terlalu besar, dan menjadi sangat pahit.
    Sumber:

Comments

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ayo segera bergabung dengan kami di ionqq^^com
    dengan minimal deposit hanya 20.000 rupiah :)
    Kami Juga Menerima Deposit Via Pulsa & E-Money
    - Telkomsel
    - GOPAY
    - Link AJA
    - OVO
    - DANA
    segera DAFTAR di WWW.IONPK.ME (k)
    add Whatshapp : +85515373217 x-)

    ReplyDelete

Post a Comment

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad