cara budidaya bawang merah secara konvensional, organik, dan hidroponik

Teknik budidaya bawang merah secara konvensional

Persiapan bibit
  1. Bawang merah yang dipilih adalah varietas yang adaptif dengan ukuran kecil atau sedang.
  2. Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3 - 4 gram/umbi.
  3. Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2 - 3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
  4. Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)
  5. Benih direndam dengan larutan Hormon Organik sehari sebelum tanam selama 10 menit.
  6. Setelah bibit ditiriskan, lalu ditaburi merata dengan satu bungkus (100 g) agensia hayati berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma (Hendrata dan Murwati, 2008).
  7. Sebelum dilakukan penanaman, ujung umbi bawang merah dipotong 1/3 bagian atau sesuai kebutuhan (Hendrata et all, 2005).

Persiapan lahan
Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi struktur tanah dan aerasi yang lebih baik.
  1. Sebaiknya tanah diratakan terlebih dahulu lalu dibuat jalan untuk penyiraman dengan lebar ± 50 cm.
  2. Lahan diolah dengan kedalaman ± 30 cm lalu diberi campuran kotoran sapi matang (2,5 ton/ha) + agensia hayati  berbahan aktif Gliocladium + Trichoderma.
  3. Setelah itu dibiarkan selama seminggu.

Penanaman
  1. Sebelumnya tanah dibasahi dulu lalu dibuat lubang yang sudah diatur jarak tanamnya.
  2. Bibit ditanam dalam keadaan berdiri.
  3. Penanaman sebaiknya jangan terlalu dalam, cukup ditutup tipis dengan tanah/pasir.
  4. Jarak tanam yang digunakan 20 x 20 cm dengan jumlah bibit sebanyak 1 bibit per lubang.

PEMELIHARAAN
Penyiraman
  1. Penyiraman dapat dilakukan dengan gembor atau selang besar, dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) atau sesuai kondisi tanah/tanaman terutama sehabis hujan atau turun embun untuk menghindari penyebaran penyakit Alternaria porii (trotol).
  2. Kunci dari penyiraman adalah memberikan air secara baik pada tanaman sehingga tanaman tidak layu atau sebelum tanaman mengalami stress.

Penyiangan
  1. Penyiangan sebaiknya dilakukan pada kondisi gulma masih kecil, apabila sudah besar cukup dipotong dengan sabit, jangan dicabut agar tidak merusak akar bawangnya.
  2. Penyiangan dilakukan 2 kali : 7 – 10 hst & 30 – 35 hst, tergantung situasi & kondisi atau saat umbi pecah

Pengendalian Hama dan Penyakit
Pada dasarnya untuk mengatasi serangan OPT gunakan konsep PHT, pestisida kimia dapat digunakan sebagai alternatif terakhir.
  1. 1. Bercak Ungu (Alternaria porii (ELL) Cif.
Akibat serangan :
-     Daun bawang kering dan mati
-     Umbi yang berbentuk tidak sempurna (kecil - kecil)
Gejala serangan:
-   Bercak kecil, cekung
-   Warna putih hingga kelabu
-   Jika membesar bercak seperti membentuk cincin

Pengendalian teknis  :
-      Penyemprotan dengan air bersih pada tanaman sehabis turun hujan
Pengendalian kimia:
-      Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida dan Iprodion.
Pengendalian biologi :
-     Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.


  1. 2. Bercak daun Cercospora (Cercospora duddiae)
Akibat serangan :
-      Terjadi klorosis pada daun

Gejala serangan:
-     Bercak klorosis, bulat, berwarna kuning
-     Terdapat pada ujung daun
Pengendalian kimia:
-     Aplikasi fungisida berbahan aktif tembaga hidroksida dan Iprodion
3. Busuk Daun (Peronospora destructor)
Akibat serangan :
-     Daun kering dan mati
Gejala serangan :
-        Saat tanaman mulai membentuk umbi pada cuaca yang cukup lembab maka gejala serangan akan berupa bercak hijau pucat dan selanjutnya berubah menjadi kapang.
Pengendalian teknis :
-   Penyemprotan dengan air bersih sehabis hujan atau pada pagi hari sebelum matahari terbit
Pengendalian kimia :
-     Aplikasi fungisida berbahan aktif metalaksil dan tebu konazold.
Pengendalian biologi :
-   Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
4. Rebah bibit (Phytium debaryanum Hesse)
Akibat serangan :
-      Tanaman yang baru tumbuh akan busuk dan mati
Gejala serangan :
-      Bibit di persemaian busuk, rebah dan selanjutnya akan mati
Pengendalian teknis :
-     Menjaga kelembaban disekitar persemaian agar tidak terlalu tinggi
Pengendalian kimia :
-     Aplikasi bakterisida
Pengendalian biologi :
-     Aplikasi agensia hayati berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
5. Ulat (Spodophtera exigua)
Akibat serangan :
-     Daun tanaman menjadi putus-putus atau robek dan rusak
Gejala serangan :
-        Terdapat telur ulat di sekitar tanaman
-        Daun bila diteropong tampak bekas dimakan ulat
Pengendalian teknis :
-     Memotong daun yang terserang dan dibuang di lokasi yang berjauhan.
Pengendalian kimia :
-     Aplikasi insektisida yang berbahan aktif Klorpirifos, Tebufenosida.
Pengendalian biologi :
-       Aplikasi agensia hayati yang berbahan aktif SE-NPV (Spodophtera Exigua-Nuclear Polyhedrosis Virus).
  1. Thrips dapat diberikan agensia hayati Beauveria bassiana (BVR) dosis 100 gram untuk 1000 m.
Pemupukan
  1. Tanaman bawang merah dipupuk dengan : Urea 150 kg/ha, ZA 200 kg/ha, SP36 150 kg/ha, KCl 150 kg/ha. Pemupukan diberikan 2 kali yaitu umur 7 hst 1/3 bagian dan 2/3 bagian diberikan pada umur 30 hst.
  2. Tanaman sebaiknya ditambah dengan Pupuk Organik Padat (POP) dosis 1 sdm untuk 1 gembor kapasitas 10 liter, dosis pupuk kimia dikurangi sepertiganya.
  3. Umur 7 hst tanaman disemprot Pupuk Organik Cair (POC) dosis 4 - 5 tutup per tangki, tiap 7 – 10 hari sekali hingga 50 hst. Mulai 30 hst tanaman disemprot dengan hormon organik dosis 2 tutup per tangki.

PANEN
  1. Panen dilakukan saat tanaman umur  antara 60 – 63 hst, tergantung varietasnya.
  2. Tanaman siap panen dicirikan dengan 60% populasi dari seluruh tanaman, daun tanamannya sudah rebah, daun-daunnya mengering, umbi tersembul ke permukaan tanah, leher batang semu apabila ditekan lunak atau tidak keras.
  3. Panen dilakukan saat udara cerah.
  4. Seluruh tanaman dicabut secara hati-hati dengan tangan agar tidak ada umbi yang tertinggal didalam tanah (Hendrata et al, 2014).

Teknik budidaya bawang merah secara organik

  1. Tanah dicangkul agak dalam dan rumputnya diambil (kebruk kalet: bahasa petani Batu), selanjutnya digulut dengan lebar 80 cm.
  2. Guludan ditaburi pupuk kandang
  3. Pupuk kandang ditutup dengan tanah dan permukaan guludan dibuat rata. Pada musim penghujan permukaan guludan dibuat agak lebih tinggi agar tidak terendam air hujan. Tinggi guludan pada musim kemarau 30 cm dan musim hujan 40 cm.
  4. Bibit yang sudah
siap kemudian ditanam pada guludan (diponjo) dengan jarak 20 cm, kemudian ditutup menggunakan daun pahit-pahitan (daun yang rasanya pahit).
  • Tahap selanjutnya adalah penyiangan, menggemburkan tanah dan menguruk tanaman tipis-tipis sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
  • Pemberantasan hama dan penyakit menggunakan rendaman daun pahitan dan bawang putih.
  • Setelah cukup umur tanaman dicabut, diikat dan selanjutnya disiger.

  •  Hasil yang Diperoleh
    1. Penanaman pada waktu musim kemarau (dengan disiram), dengan bibit sebanyak 15 kg menghasilkan panen sebanyak 60 kg.
    2. Penanaman pada musim hujan, dengan bibit sebanyak 50 kg menghasilkan panen sebanyak 200 kg.
    Kendala dan Manfaat
    Selama proses penanaman berlangsung selalu dibayangi keraguan karena seolah-olah menentang arus, meskipun dengan sistem pertanian organik berarti mengikuti hukum alam.
    Paguyuban belum mampu memasarkan hasil panen sehingga terpaksa saya menjualnya seharga produk konvensional.

    Kesimpulan
    Bertani dengan sistem organik harus titen dan telaten sehingga pasti panen. Dengan sistem pertanian organik biaya yang dikeluarkan rendah, pengerjaan tanah mudah karena gembur. Sudah waktunya petani beralih sistem, meninggalkan sistem konvensional yang merugi dan merusak lingkungan, dengan sistem pertanian organik yang lestari.


    Teknik budidaya bawang merah secara hidroponik

    Bawang Merah Hidroponik dengan Media Kotak Telur

    Jawabannya ada. Salah satunya adalah dengan media kotak telur. Bagaimana caranya? Mari simak penjelasan berikut ini:
    1. Persiapan bibit.
    2. Pilihlah bibit dengan kualitas baik. Ciri cirinya yaitu tidak memiliki cacat, berukuran besar, dan sudah tua.
    3. Siapkan gelas plastik atau wadah lain lalu di isi air hingga agak penuh.
    4. Tusukkan lidi ditengah- tengah umbi bawang dan gantungkan bawang di atas gelas dengan mengaitkan ujung lidi pada mulut gelas.
    5. Usahakan bagian akar bawang merah terendam air namun jangan sampai seluruh bagian umbi terendam. Cukup bagian akarnya saja.
    6. Tempatkan media pembibitan di tempat yang gelap.
    7. Tunggu hingga muncul tunas sekitar 2 hingga 5 cm . dan bibit siap untuk ditanam.
    8. Media tanam
    9. Siapkan cairan nutrisi hidroponik atau pupuk cair kemudian campurkan dengan air yang sudah di campur dengan tumbukan bawang merah.
    10. Siramkan campuran cairan tersebut pada media kotak telur agar merangsang pertumbuhan akar bawang merah dan mempermudah bawang merah untuk beradaptasi.
    11. Tumpuklah 5 hingga 6 buah kotak telur menjadi satu serta pastisak kotak telur tidak terbuat dari plastik dan kondisinya masih baik.
    12. rendamlah tumpukan kotak telur tersebut dengan cairan yang telah kita campur tadi. Usahakan semua lapisan terendam .
    13. Angkatlah kotak telur dari rendaman. Diamkan sehingga tidak ada cairan tergenang pada permukaan kotak telur namun masih dalam kondisi lembab.
    14. Campurkan sekan, tanah yang memiliki tekstur gembur, dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1:1.
    15. Isilah cekungan kotak telur dengan campuran sekam, tanah dan kompos tadi.
    16. Penanaman bibit bawang merah
    17. Setelah media tanam siap, anda bisa mulai membuat lubang tanam pada media tanam menggunakan alat seperti sekop kecil ataupun dengan tangan anda.
    18. Setelah itu, anda bisa mengambil bibit yang telah siap ditanam, sebelumnya pastikan anda telah melepaskan lidi yang menancap pada umbi bawang dan mencuci bibit dengan air bersih terlebih dahulu.
    19. Setelah bibit siap, masukkan bibit pada lubang tanam dan tutupi lubangnya menggunakan tanah campuran yang sama. Jangan lupa untuk memadatkan tanah terlebih dahulu agat bibit dapat berdiri kokoh.
    20. Perawatan
    21. Untuk penyiraman pada 3 hari pertama setelah masa tanam, anda bisa menyiramnya dengan air biasa menggunakan media spray.
    22. Untuk hari berikutnya akan lebih baik jika anda menyiramnya dengan cairan nutrisi.
    23. Adapun alternatif lain jkika anda tidak bisa menemukan cairan nutrisi yang tepat, anda bisa menyiram tanaman bawang menggunakan cairan teh, cairan kulit telur yang diblender dan air cucian beras.
    Itulah cara menanam bawang merah dengan sistem hidroponik, keuntungannya selain menghemat lahan juga lebih mudah mengurusnya dan bisa dilakukan secara sambilan.

    Cara Menanam Bawang Merah Hidroponik Sistem Wick

    1. Alat & Bahan Menanam Bawang Merah Hidroponok

    Sebelum memulai menanam bawang merah hidroponik, siapkan terlebih dahulu bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan. Untuk skala hobi, alat dan bahan bisa menggunakan barang-barang yang tidak terpakai atau barang bekas, misalnya botol bekas atau toples yang sudah tidak dipakai. Selain menghemat biaya, memanfaatkan barang bekas untuk berhidroponik juga bermanfaat dalam mengatasi sampah anorganik yang tidak terurai. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menanam bawang merah secara hidroponik 
    – Pot (bisa menggunakan pot jadi atau barang bekas)
    – Tandon nutrisi (bisa menggunakan botol bekas, toples bekas, dll)
    – Gunting, cutter
    – Kain flanel
    – Media tanam (cocopeat atau arang sekam)
    – Bibit bawang merah
    – Nutrisi hidroponik / nutrisi ab mix
    – PH meter
    – TDS meter
    – Air

    2. Persiapan Pot dan Tandon Nutrisi Bawang Merah Hidroponik

    Pot dan tandon bisa menggunakan barang-barang bekas yang ada dirumah anda, misalnya toples yang sudah tidak terpakai atau botol bekas. Disini Bu Petty Fathiyah menggunakan toples bekas sebagai tandon nutrisi dan pot jadi. Pot bisa diperoleh dengan membelinya di toko yang menjual alat-alat berkebun. Berikut ini langkah-langkah mempersiapkan pot untuk menanam bawang merah secara hidroponik ;
    a). Langkah pertama adalah mempersiapkan pot dan tandon nutrisi. Ukuran pot disesuaikan dengan ukuran toples.
    b). Lubangi bagian tutup toples, bentuk dan ukuran lubang disesuaikan dengan pot yang tersedia
    c). Buat lubang udara pada bagian samping toples dengan diameter -/+ 1 cm. (Lihat skema)
    d). Lubang udara dibuat sedikit lebih rendah dibawah posisi dasar pot. (Lihat skema)
    e). Gunting kain flanel dan pasang pada pot.
    f). Masukkan media tanam pada pot
    g). Toples / tandon di cat agar larutan nutrisi tidak ditumbuhi lumut. Warna cat boleh apa saja asal tidak tembus cahaya

    3. Persiapan Media Tanam Bawang Merah Hidroponik

    Media tanam untuk menanam bawang merah hidroponik bisa menggunakan arang sekam atau cocopeat. Atau campran arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1 ( 1 bagian arang sekam dan 1 bagian cocopeat). Kemudian media tanam dimasukkan kedalam pot. Sebelum media tanam dimasukkan, pasang sumbu (kain flanel) terlebih dahulu.

    4. Persiapan Bibit Bawang Merah Hidroponik

    Bibit bawang merah bisa menggunakan bawang merah yang ada didapur. Pilih umbi yang benar-benar kering dan tua, ciri-cirinya adalah warna umbi mengkilat dan padat. Usahakan menggunakan umbi bawang merah yang sudah ada calon akarnya. Kemudian potong bagian ujung bawang merah sedikit saja, kira-kira seperlima dari ukuran umbi bawang merah yang akan dijadikan bibit.

    5. Cara Menanam Bibit Bawang Merah Hidroponik

    Setelah semua alat dan bahan dipersiapkan, yaitu pot, tandon nutrisi, media tanam dan bibit sekarang tiba saatnya untuk menanam. Tanam bibit bawang merah yang sudah dipersiapkan, caranya dengan membenamkan setengah bagian umbi ke media tanam. Sebelum bibit ditanam, media tanam disiram terlebih dahulu menggunakan air biasa (air tanpa nutrisi). Letakkan ditempat teduh selama 3 – 4 hari atau sampai tunas bawang merah keluar. Jika tunas sudah tumbuh kurang lebih 1 cm, isi tandon dengan larutan nutrisi ab mix. Kemudian perkenalkan dengan sinar matahari secara penuh.

    6. Kebutuhan PPM dan pH Nutrisi Bawang Merah Hidroponik

    Nutrisi ab mix terdiri dari 2 bagian, yaitu nutrisi A dan nutrisi B. Jika nutrisi ab mix yang digunakan masih dalam bentuk padat atau serbuk, larutkan terlebih dahulu menjadi larutan induk. Nutrisi A dan nutrisi B dilarutkan secara terpisah dengan menggunakan 2 wadah. Lihat cara membuat larutan nutrisi hidroponik disini : Cara Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik Yang Benar. Kebutuhan ppm nutrisi bawang merah hidroponik berbeda-beda pada setiap tahap pertumbuhannya, semakin tua usia tanaman maka kebutuhan ppm nutrisinya semakin tinggi pula. Berikut ini ppm nutrisi untuk bawang merah hidroponik dari awal tanam hingga panen ;
    a). pH ideal untuk tanaman bawang merah adalah 5.5 – 6.5
    b). Awal tanam (terhitung sejak bibit memiliki tunas -/+ 1 cm) = 400 ppm
    c). Minggu kedua = 800 ppm
    d). Minggu ketiga = 1000 ppm
    e). Minggu keempat = 1000 ppm
    f). Minggu kelima = 1000 ppm
    g) Minggu keenam dan seterusnya = 1200 ppm

    7. Pemeliharaan dan Perawatan Bawang Merah Hidroponik

    Pemeliharaan dan perawatan adalah kegiatan yang wajib dilakukan agar tanaman bawang merah hidroponik yang kita tanam bisa tumbuh maksimal dan sesuai harapan. Merawat dan memelihara tanaman bawang merah hidroponik sebenarnya tidaklah sulit. Kegiatan wajib yang tidak boleh ditinggalkan dalam budidaya bawang merah hidroponik adalah memastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi dan menjaga pH air tetap stabil. Cek secara berkala larutan nutrisi pada tandon jangan sampai kehabisan atau kekeringan. Gunakan nutrisi dengan ppm yang sesuai dengan usia tanaman. Cek juga pH air dengan menggunakan pH meter secara berkala, usahakan pH tetap stabil.

    Sumber:

    Comments

    1. Izin promo ya Admin^^
      bosan tidak ada yang mau di kerjakan, mau di rumah saja suntuk,
      mau keluar tidak tahu mesti kemana, dari pada bingung
      mari bergabung dengan kami di ionqq^^com, permainan yang menarik
      ayo ditunggu apa lagi.. segera bergabung ya dengan kami...
      add Whatshapp : +85515373217 ^_~ :))

      ReplyDelete

    Post a Comment

    Post Page Ad

    mid ad

    Bottom Ad