Pengertian Lahan
Lahan oleh memiliki beberapa pengertian yang diberikan baik itu oleh FAO
maupun pendapat para ahli. Menurut Purwowidodo (1983:1) lahan mempunyai
pengertian: “Suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim, relief tanah,
hidrologi, dan tumbuhan yang sampai pada batas tertentu akan mempengaruhi
kemampuan penggunaan lahan”.
Lahan juga diartikan sebagai “Permukaan daratan dengan benda-benda padat,
cair bahkan gas” (Rafi‟I, 1985:1).
Definisi lain juga dikemukakan oleh Arsyad yaitu :
“Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief,
tanah, air dan vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya
terhadap penggunaan lahan, termasuk didalamnya hasil kegiatan manusia dimasa
lalu dan sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan vegetasi dan juga
hasil yang merugikan seperti yang tersalinasi. (FAO dalam Arsyad, 1989:1)”
Selain itu lahan memiliki pengertian yang hampir serupa dengan sebelumnya
bahwa pengertian lahan adalah:
“Suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat-sifat tertentu yang meliputi
biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi, hidrologi, populasi tanaman dan
hewan serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan sekarang, sampai pada tingkat
tertentu dengan sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
fungsi lahan oleh manusia pada masa sekarang dan masa yang akan datang. (FAO
dalam Sitorus, 2005:37)”
Sifat Lahan
Sebagai mana yang diungkapkan oleh Arsyad (1989:10), pengertian
sifat lahan yaitu : “Atribut atau keadaan unsur-unsur lahan yang dapat diukur
atau diperkirakan, seperti tekstur tanah, struktur tanah, jumlah curah hujan,
distribusi hujan, temperatur, darinase tanah, jenis vegetasi dan sebagainya”.
Sifat lahan merupakan suatu penciri dari segala sesuatu yang terdapat di lahan
tersebut yang merupakan pembeda dari suatu lahan yang lainnya.”
Sifat lahan menunjukkan bagaimana kemungkinan penampilan lahan jika
digunakan untuk suatu penggunaan lahan. Sifat lahan menentukan atau
mempengaruhi keadaan yaitu bagaimana ketersediaan air, peredaran udara,
perkembangan akan kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara, dan sebagainya.
Prilaku lahan yang menentukan pertumbuhan tersebut disebut kualitas lahan.
Sifat-sifat lahan terdiri dari beberapa bagian yaitu karakteristik lahan,
kualitas lahan, pembatas lahan, persyaratan penggunaan lahan, perbaikan lahan (Jamulya,
1991:2).
a. Karakteristik Lahan
Karakteristik lahan adalah suatu parameter lahan yang dapat diukur atau
diestimasi, misalnya kemiringan lereng, curah hujan, tekstur tanah dan struktur
tanah. Satuan parameter lahan dalam survey sumbardaya lahan pada umumnya
disertai deskripsi karakteristik lahan.
b. Kualitas Lahan
Kualitas lahan mempengaruhi tingkat kesesuaian lahan untuk penggunaan
tertentu. Kualitas lahan dinilai atas dasar karakterist lahan yang berpengaruh.
Suatu karakteristik lahan yang dapat berpengaruh pada suatu kualitas lahan
tertentu, tetapi tidak dapat berpengaruh pada kualitas lahan lainnya.
c. Pembatas Lahan
Pembatas lahan merupakan faktor pembatas jika tidak atau hampir tidak dapat
memenuhi persyaratan untuk memperoleh produksi yang optimal dan pengelolaan
dari suatu penggunaan lahan tertentu. Pembatas lahan dapat dibedakan menjadi
dua yaitu : (1) Pembatas lahan permanen, pembatas lahan yang tidak dapat
diperbaiki dengan usaha-usaha perbaikanlahan
(land improvement). (2) pembatas lahan semetara, pembatas lahan yang dapat
diperbaiaki dengan cara pengelolaaan lahan.
d. Persyaratan Penggunaan Lahan
Persyaratan penggunaan lahan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian
yaitu:
1. Persyaratan
ekologikal, contohnya ketersediaan air, ketersediaan unsur hara, ketersediaan
oksigen, resiko banjir, lingkup temperatur, kelembapan udara, dan periode
kering.
2. Persyaratan
pengelolaan, contonya persiapan pembibitan dan mekanisasi selama panen.
3. Persyaratan
konservasi, contohnya control erosi, resiko komplen tanah, resiko pembentukan
kulit tanah.
4. Persyaratan perbaikan,
contohnya pengeringan lahan, tanggap terhadap pemupukan.
e. Perbaikan Lahan
Perbaikan lahan adalah aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki kualitas
lahan pada sebidang lahan untuk mendapatkan keuntungan dalam meningkatkan
produksi pertanian. Perbaikan lahan mutlak dilakukan agar kulaitas lahan dapat
terus terjaga dan bermanfaat bagi generasi yang akan datang.
Pengertian Pertanian
Pertanian adalah suatu proses produksi khas yang didasarkan atas proses
pertumbuhan tanaman dan hewan para petani pengatur dan menggiatkan pertumbuhan
tanaman dan hewan itu.
Pertanian menurut Kaslan A tohir :
“ Pertanian adalah suatu usaha yang meliputi bidang-bidang seperti bercocok
tanam (pertanian dalam arti sempit), perikanan, peternakan, perkebunan,
kehutanan, pengelolaan hasil bumi dan pemasaran hasil bumi (pertanian dalam
arti luas). Dimana zat – zat atau bahan – bahan anorganis dengan bantuan tumbuhan dan hewan yang
bersifat reproduktif dan usaha pelestariannya “
Sedangkan menurut Mubyarto (Mubyarto, 1989: 39), definisi ilmu
ekonomi pertanian adalah sebagai berikut :
“ Ilmu ekonomi pertanian adalah termasuk dalam kelompok ilmu – ilmu
kemasyarakatan yaitu ilmu yang mempelajari perilaku dan upaya serta hubungannya
antarmanusia. Dalam hal ini yang dipelajari adalah perilaku petani dalam
kehidupan pertaniannya, dan mencakup juga persoalan ekonomi lainnya yang
langsung berhubungan dengan produksi, pemasaran, dan konsumsi petani atau
kelompok petani.”
Pertanian Indonesia adalah pertanian tropika, karena sebagian besar
daerahnya berada di daerah tropik yang langsung dipengaruhi oleh garis
khatulistiwa yang memotong Indonesia hampir menjadi dua. Di samping pengaruh
khatulistiwa, ada dua faktor alam lainnya yang ikut memberi corak pertanian
Indonesia. Pertama, bentuknya sebagai kepulauan, dan kedua, topografinya yang
bergunung-gunung.
Dalam hubungan ini letaknya di antara dua lautan besar, yaitu
lautan Indonesia dan lautan Pasifik serta dua benua yaitu benua Asia dan benua
Australia, juga ikut mempengaruhi iklim Indonesia, terutama perubahan arah
angin dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Bentuk tanah yang
bergunung-gunung memungkinkan adanya variasi suhu udara yang berbeda-beda pada
suatu daerah tertentu. Pada daerah pegunungan yang makin tinggi, pengaruh iklim
tropik makin berkurang dan digantikan oleh semacam iklim subtropik (setengah
panas) dan iklim setengah dingin.
Pada kenyataannya, tanaman-tanaman pertanian iklim subtropik dan tanaman
iklim sedang seperti teh, kopi, kina,sayur-sayuran dan buah-buahan menjadi
komoditi penting dalam perdagangan domestik maupun internasional. Hal itu
disebabkan iklim yang mendukung serta penduduk yang sebagian besar masih
bermata pencaharian di sektor pertanian.
Baca Juga:
Sumber:
Comments
Post a Comment