Profil Usahatani - Karakteristik usahatani dan petani di Indonesia



Adanya orang yang menganggap (membuka) tanah dan menanaminya dengan satu atau beberapa jenis tanaman, memelihara tanaman itu dan kemudian menghasil apa yang telah ditanamnya itu, sudah merupakan satu gejala yang demikian lumrahnya sehingga hakekat daripada gejala itu sudah terlepas dari perhatian orang. Orang berbicara tentang pertanian dan tentang petani, tanpa memikir lebih lanjut. Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam pengertian dari berbagai istilah yang dipakai, dianggap penting untuk memulai tulisan ini dengan menentukan definisi-definisi daripada istilah-istilah tersebut, seperti dipergunakan selanjutnya dalam karangan ini.

Dengan perkataan petani pada umumnya dimaksud orang yang melakukan pertanian, akan tetapi bagaimana hubungan yang sebenarnya dengan pertanian itu tidaklah dijelaskan, bahkan terdapat banyak arti dari perkataan yang satu ini. Oleh karena itu, dewasa ini didefinisikan sebagai: “Pertanian adalah kegiatan manusia mengusahakan tanah dnegan maksud untuk memperoleh hasil tanaman ataupun hasil hewan, tanpa mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk mendatangkan hasil selanjutnya”.

Pertanian dilakukan oleh orang-orang tertentu ditanah tertentu dalam hubungan tertentu pula antara orang dan tanah itu. Ilmu yang menyelidiki segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan manusia melakukan pertanian ditanahnya disebut ilmu usaha tani (Anwas Adiwilaga, 1982).
Anwas, Adiwilaga. 1982. Ilmu Usaha Tani. Alumni: Bandung.

Karakteristik usahatani dan petani di Indonesia

Ciri-ciri pertanian di Indonesia :

1. Pertanian tropika
       Sebagian besar daerah di Indonesia berada di dekat katulistiwa, yang berarti merupakan daerah tropika. Dengan demikian jenis tanaman, hewan, perikanan, dan hutan sangat di pengaruhi oleh iklim tropis (pertanian tropika). Di samping itu ada pengaruh lain yang menentukan corak pertanian kita yaitu bentuk negara berkepulauan dan topografinya yang bergunung-gunung.
       Letaknya yang diantara Benua Asia dan Benua Australia sserta antara lauutan Hindia dan Pasifik, memberikan pengaruh pada suhu udara, arah angin yang berakibat adanya perbedaan iklim di Indonesia, sehingga menimbulkan ciri pertanian Indonesia merupakan kelengkapan ciri-ciri pertanian yang lain.


2. Pertanian dataran tinggi dan rendah

       Indonesia merupakan daerah volkano(memilikibanyak gunung), sehingga memungkinkan mempunyai daerah yang mempunyai ketinggian dan dataran rendah. Dataran tinggi mempunyai iklim dingin, sehingga bisa ditanami tanaman beriklim subtropis.


3. Pertanian iklim basah (Indonesia Barat) dan pertanian iklim kering (Indonesia timur)

       Indonesia bagian barat yang (Sumatra, Sulawesi) mempunyai iklim basah: banyak hujan, sedangkan bagian Indonesia yang lain terutama Indonesia bagian timur (NTB, NTT, Maluku) beriklim kering.


4. Adanya hutan tropika dan padang rumput

       Karena iklimnya basah dan berada di daerah tropika maka banyak hujan terbentuk hutan tropika, sedangkan di daerah kering tumbuh padang rumput.


5. Perikanan darat dan laut

       Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau, sehingga daerahnya terdiri dari darat dan perairan. Keadaan inni memungkinkan terdapatnya perikanan darat dan laut.


6. Pertanian di jawa dan di luar jawa

       Daerah jawa dan luar jawa mempunnyai spesifikasi yang berbeda:
Jawa              : umumnya tanahnya subur, penduduknnya padat.
Luar jawa      :umumnya tanahnya kurang subur, Penduduknya jarang.
       Mempengaruhi corak pertanian: pertanian di jawa umumnya merupakan tanaman bahan pangan, berskala kecil, sedangkan pertanian di luar jawa umumnya merupakan perkebunan, kehutanan, berskala lebih luas.

7. Pertanian rawa, pertanian darat/kering, pertanian beririgasi/basah

       Daratan Indonesia terbagi menjadi:
a. Tanah rawa yaitu lahan yang tergenang sepanjang masa
b. Lahan kering yaitu lahan yang tidak mendapat air irigasi
c. Pertanian basah yaitu lahan yang beririgasi


8. Pertanian/tanah sawah beririgasi, tadah hujan, sawah lebak, sawah pasang surut

       Penggolongan ini adalah penggolongan lahan yang di tanami padi. Sawah yang beririgasi bersumberkan dari bendung sungai, dam/waduk, mata air, dll. Berdasarkan fasilitas teknisnya di bagi menjadi irigasi teknis, setengah teknis, dan sederhana. Lahan sawah/tadah hujan sebenarnya juga mempunyai saluran irigasi tetapi sumber airnya berasal dari air hujan.
       Sawah lebak mendapatkan air terus menerus sepanjang masa. Sawah pasang surut mendapat air dari air laut yang sedang pasang, sering juga terdapat saluran irigasi.



Baca Juga:

Sumber:

Comments

Post Page Ad

mid ad

Bottom Ad